oleh

Atasi Persoalan Kemacetan, Dinas PUPR Kota Tangerang Fokus Benahi Infrastruktur di 11 Titik

image_pdfimage_print

Kabar6-Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) pada Pemerintah Kota Tangerang di Tahun Anggaran 2019 fokus lakukan pembenahan dan peningkatan kapasitas infrastruktur jalan dan jembatan yang tersebar di 11 titik yang hingga saat ini masih dianggap sebagai penyebab dan symbol kemacetan.

Plt. Kepala Dinas PUPR Kota Tangerang, Tatang Sutisna mengatakan bahwa persoalan kemacetan menjadi salah satu isu penting dan kerap menjadi masalah krusial bagi kota – kota besar dan daerah penyangganya, seperti Kota Tangerang yang merupakan salah satu daerah penyangga Ibu Kota Indonesia, DKI Jakarta.

Bahkan lanjut Tatang, kerugian akibat tingginya angka kemacetan di wilayah perkotaan khususnya di Kota Tangerang, menimbulkan kerugian cukup besar serta menurunkan tingkat produktivitas kerja warga.

“Persoalan kemacetan ini harus ditanngani secara komprehensif dan menyeluruh. Tugas kita (PUPR, red) adalah melakukan pembenahan di bidang infrastruktur. Kalau hal ini terus dibiarkan, angka kerugian yang kita tanggung setiap tahunnya bisa mencapai trilliunan rupiah,” ujar Tatang.

Tatang menjelaskan, pihaknya pada 2019 ini fokus untuk melakukan peningkatan jalan dan jembatan di 11 titik, yaitu, Kawasan Jembatan Tanah Tinggi, Kawasan Jalan Maulana Hasanudin, Kawasan Jalan Imam Bonjol, Kawasan Mall Shinta, Cimone, Kawasan Kavling Pemda, Kawasan Pertigaan Gondrong, Kawasan Jalan M. Toha (Panarub), Kawasan Jalan Rasuna Said – Alam Sutera, Kawasan Pasar Lama, Kawasan Stasiun Tangerang, dan Kawasan Cemara.

“11 titik tersebut merupakan prioritas kami dan harus bisa diselesaikan hingga akhir 2019 ini,” tegasnya.

kabar6.com
Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah didampingi Plt Kepala Dinas PUPR Kota Tangerang, Tatang Sutisna, Kepala Bappeda Kota Tangerang, Said Endrawiyanto saat menggelar sidak proyek infrastruktur di wilayah Kecamatan Larangan.(fit)

Sementara itu, Plt Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kota Tangerang, Ihsan mengatakan tingkat kemacetan di sejumlah wilayah tersebut sudah masuk kategori jenuh.

Hal ini akan semakin bertambah parah terutama saat-saat jam sibuk pagi dan sore hari.

“Angka peningkatan kendaraan saat ini tidak sebanding dengan perkembangan dan petumbuhan infrastruktur terutama jalan dan jembatan. Hal ini semakin memperparah kondisi kemacetan yang terjadi,” jelas Ihsan.

Ihsan menambahkan, Dinas PUPR Kota Tangerang menargetkan pembenahan infratruktur di 11 titik tersebut rampung akhir 2019 ini.

Hal ini penting, mengingat Kota Tangerang saat ini sudah menjadi kota jasa, sehingga secara otomatis sarana prasarana infrastruktur yang baik menjadi salah satu faktor pertimbangan para investor menanamkan modalnya di Kota Tangerang.

“Kita (PUPR, red) berharap semua berjalan sesuai dnegan rencana dan target yang sudah dibuat,” Pungkas Ihsan.

Ihsan menjelaskan, sebelumnya yaitu pada 2017 dan 2018 pihaknya fokus dalam usaha menangani masalah banjir dan upaya pengendalian banjir.

Pada 2017 hingga 2018 lalu, tercatat beberapa fokus pembangunan seperti drainase di 407 ruas drainase, 32 lokasi turap, lima unit pintu air, tujuh embung dan delapan belas pusat pengendali banjir. (ADV)

Print Friendly, PDF & Email