oleh

Armada Sampah DLHK Diduga jadi Ajang Bisnis, Camat Cikupa Masih Bungkam

image_pdfimage_print

Kabar6-Armada pengangkut sampah yang disoal warga dan dipertanyakan Lembaga Swadata Masyarakat Barisan Independen Anti Korupsi (BIAK) belum mendapat kejelasan dari Camat Cikupa.

Kabar6 sudah berupaya mengkonfirmasi Camat Cikupa Abdullah lewat pesan whatsapp namun belum direspon.

Begitu juga terkait dengan surat yang dilayangkan LSM BIAK kepada camat. Ketika didatangi ke kantor Kecamatan Cikupa, Abdullah juga tidak ada ditempat.

“Waduh pak camat tidak berkantor, beliau WFH. Sekarang,” jawab Kasi Trantib Kecamatan Cikupa, R.Sugianto pada Kabar6, Rabu (14/07/2021).

Seperti diberitakan sebelumnya, Lembaga Swadaya Masyarakat Barisan Independen Anti Korupsi (BIAK), menduga armada pengangkut sampah Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang beroperasi ‘liar’ dan diduga dijadikan ajang bisnis oleh oknum DLHK di Kawasan Turbin, Desa Bitung Jaya, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang.

Satu unit armada  pengangkut sampah beroperasi sekitar 10 pabrik sampai 11 pabrik yang ada di dalam kawasan Tribun. Bahkan dalam jangka 1 minggu  DLHK mengangkut sampah sebanyak  3 kali. Adapun industri yang dituju antara lain  PT. Universal Raspati Tribune Engenering, PT. Thiansun Indonesia.

“Kita menemukan adanya armada pengakut sampah satu unit, milik Pemkab Tangerang yang ada di wilayah Kecamatan Cikupa, Desa Bitung, tadi pagi kisaran jam 10.00 WIB,” ungkap Ketua LSM BIAK Abdul Rafid SH atau biasa disebut Opick kepada kabar6.com, Rabu, (7/7/2021).

Opick mepertanyakan,MoU apakah di perbolehkan armada truk milik Pemkab Tangerang mengakut sampah di kawasan industri.

**Baca juga: Lakukan penertiban, Satpol PP Kabupaten Tangerang Amankan 8 PSK

“Semua ini biar jelas, boleh tidak di kawasan industri, armada truk sampah milik Pemkab Tangerang beroperasi, di wilayah perumahan saja masih banyak sampah-sampah yang berceceran, mengapa ada tindakan mengedepankan armada pengakut sampah milih pemkab Tangerang untuk mengakut sampah di kawasan industri,” ujarnya mempertanyakan. (Cr)

Print Friendly, PDF & Email