oleh

Aparat Cegat di Jalan Cikande Asem, Buruh Balas Blokir dengan Bus dan Bakar Ban

image_pdfimage_print

Kabar6-Tak bisa bergabung dengan massa buruh lainnya di Citra Raya untuk sama-sama berdemonstrasi di Istana Negara Jakarta, massa membalas dengan memblokir akses jalan Cikande Asem yang menghubungkan Kabupaten Serang dengan Kabupaten Tangerang.

Mereka memarkirkan busnya menutupi seluruh badan jalan, kemudian membakar ban dan duduk di tengah jalan mendengarkan orasi tanpa pengeras suara. Akibatnya, kemacetan panjang tidak terelakkan. Mesin kendaraan pun mati.

Pihak kepolisian pun terlihat akhirnya memilih untuk meminta pengendara lain memutar balik dan mencari jalan alternatif.

Ketua SPN Banten Intan Indria Dewi mengatakan, tuntutan mereka masih sama menolak Undang-Undang (UU) Omnibus Law Cipta Kerja dengan mendesak pemerintah menerbitkan Perppu yang bisa mensejahterakan para buruh dan pegawai.

“Harusnya hari ini gabungan aksinya. Gerakan bersama aliansi juga, estimasi 10 ribu buruh kalau bergabung Bersama di Citra Raya. Kenyataannya aksi kami ditahan dan ini sebuah potret demokrasi yang dikebiri oleh penguasa,” kecam Intan di lokasi aksi, Kamis (22/10/2020).

Setelah semua buruh bergabung yang jumlahnya mencapai 10 ribuan di Citra Raya, baru mereka bergerak menuju Istana Negara. “Kita akan berkumpul di sana, isunya memcabut UU omnibus Law, karena UU ini mendegradasi kesejahteraan rakyat Indonesia,” terangnya.

**Baca juga: Banten Dianggap Gagap Bencana Karena Belum Miliki Mitigasi dan SOP Bencana Kimia.

Menurut Intan, massa aksi sedang berupaya untuk bisa sampai ke Jakarta. Jika tidak dibolehkan juga, maka ribuan buruh akan tetap bertahan di Cikande Asem, Kabupaten Serang dan memblokir akses jalan menuju Tangerang dan sampai ke Istana, Jakarta.

“Kami akan tetap mengusahakan dengan massa aksi yang lain karena ini gerakan yang harus kami lakukan agar undang-undang ini segera dicabut oleh pemerintah,” jelasnya.(Dhi)

Print Friendly, PDF & Email