oleh

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Alami Panik?

image_pdfimage_print

Kabar6-Kepanikan adalah suatu kondisi kecemasan yang sangat berat yang disertai dorongan untuk lari atau bersembunyi sewaktu menghadapi suatu kondisi yang dirasakan berbahaya atau mengancam.

Rasa takut yang muncul tiba-tiba ini dapat menghilangkan kemampuan berpikir dan mempengaruhi kelompok atau individu manusia atau hewan yang awalnya cenderung untuk menyebabkan sikap diam tak bisa berbuat apa-apa. Panik umumnya timbul pada kondisi bencana, atau kekerasan seperti perampokan dan penjarahan yang dapat membahayakan kesehatan atau jiwa.

Nah, apa saja yang terjadi pada tubuh saat mengalami panik? Melansir Foxnews, ini dia tahapan yang berlangsung saat panik:

1. 0-1 detik
Mata dan telinga Anda akan mengenali benda yang memicu fobia Anda tersebut, misalnya jarum atau ular atau ruangan sempit dan sebagainya, kemudian akan langsung mengirimkan pesan mengenai adanya ‘ancaman ke amigdala Anda, yaitu bagian otak yang berfungsi sebagai pusat rasa takut.

2. 1-3 detik
Amigdala kemudian akan mengambil alih korteks prefrontal, yaitu pusat logika di dalam otak Anda dan meminta kelenjar adrenal Anda untuk mengeluarkan hormon adrenalin dan kortisol. Hal ini menimbulkan beberapa gejala seperti: berkeringat, peningkatan laju pernapasan, peningkatan denyut jantung, pelebaran pupil (untuk membuat mata Anda tetap awas terhadap ‘ancaman’ tersebut)

3. lima menit
Otak Anda telah mulai mengeluarkan endorfin, anti nyeri alami yang dapat melindungi Anda selama terjadi serangan fisik. Selain itu, otak juga akan melepaskan sejumlah kecil dopamin. Beberapa orang yang mengalami serangan panik juga mengalami peningkatan atau penurunan tekanan darah secara drastis, yang membuatnya pingsan.

4. Beberapa menit kemudian
Jika tidak dapat menenangkan diri, maka harus keluar dari situasi yang membuat Anda panik atau menghindari benda yang membuat Anda panik, sehingga korteks prefrontal Anda dapat kembali berfungsi.

Setelah tidak lagi melihat atau mendengar hal yang membuat Anda merasa terancam atau takut, maka amigdala pun akan berhenti memerintahkan tubuh untuk menghasilkan hormon stres. ** Baca juga: Selfie Dorong Orang Lakukan Operasi Plastik?

Anda mungkin masih merasa panik atau takut selama beberapa hari. Jika memang benar-benar mengalami fobia, maka Anda akan selalu mengalami reaksi yang sama setiap kali mengalami situasi atau berhadapan dengan hal yang ditakuti tadi.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email