oleh

Apa yang Terjadi Jika Tubuh Kelebihan Protein?

image_pdfimage_print
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Sumber protein tinggi bisa didapatkan dari beberapa jenis makanan antara lain telur, susu, daging, ikan, udang, dan lain-lain. Protein merupakan nutrisi yang cukup penting bagi kelancaran tubuh. Namun, kadar protein dalam tubuh yang terlalu tinggi pun bisa mengancam kesehatan, lho.

Menurut The DRI (Dietary Reference Intake), dilansir Okezone, 0,8 gram protein dibutuhkan per kilogram berat badan. Artinya, tubuh membutuhkan 56 gram protein per hari untuk rata-rata orang yang tidak banyak duduk, dan 46 gram per hari untuk wanita yang tidak berpindah-pindah. Bila standar itu terlampaui, dapat berbahaya bagi fungsi tubuh.

Apa saja sih yang terjadi jika tubuh kelebihan protein?
1. Bisa memicu penyakit gastrointestinal
Orang dengan diet rendah karbohidrat dan makanan berprotein tinggi akan sering mengalami konstipasi dan kembung. Hal ini karena kekurangan serat bisa mengganggu sistem pencernaan.

2. Dehidrasi
Makanan berprotein tinggi akan meningkatkan rasa haus. Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa terlalu banyak protein dapat menyebabkan dehidrasi ringan. Hal tersebut terjadi karena saat ginjal terus bekerja untuk menghilangkan kelebihan protein, tubuh pun akan bereaksi dengan banyak mengeluarkan urine. Itu juga yang akhirnya menyebabkan tubuh mudah dehidrasi.

3. Membahayakan ginjal
Dengan asupan protein yang cukup, maka fungsi ginjal akan menjadi baik. Kondisi berbahaya jika tubuh terlalu banyak menyimpan protein, hal tersebut akan memberikan tekanan pada ginjal untuk bekerja ekstra untuk menyingkirkan bahan yang tidak dipergunakan tubuh. Mengeluarkannya melalui urine. Bila tidak dikendalikan dengan baik, lama kelamaan ginjal akan rusak.

4. Bau mulut
Memotong asupan karbohidrat dan meningkatkan protein, membuat tubuh mengalami ketosis. Kondisi tersebut terjadi saat tubuh memecah lemak untuk dijadikan energi. Hal tersebut tentunya baik untuk membakar lemak tetapi tidak baik untuk napas Anda.

Saat tubuh Anda membakar lemak, tubuh juga memproduksi bahan kimia yang disebut keton yang bisa membuat mulut berbau tak sedap. Tidak peduli seberapa sering Anda menyikat gigi, membersihkan atau membilasnya, itu tidak akan membantu membuat bau mulut itu menjadi segar. Sebab, semuanya terjadi secara alami di dalam tubuh.

5. Pengaruhi mood
Makanan apa pun yang Anda konsumsi dapat memengaruhi hormon bahagia di tubuh. Otak membutuhkan karbohidrat untuk merangsang produksi hormon pengaturan mood yang disebut seretonin. Bila itu dieliminasi, efek langsung yang terasa adalah Anda jadi mudah marah bahkan depresi. ** Baca juga: Di Balik Baunya yang Menyengat, Ternyata Ada Manfaat Tersembunyi dari Durian

Yuk, perhatikan lagi asupan makanan yang Anda konsumsi sehari-hari.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email