oleh

Apa Sebab Tingkat Kejahatan Senpi Jepang Terendah di Dunia?

image_pdfimage_print
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Ada banyak tindak kriminal di dunia yang menggunakan senjata api atau senpi. Namun, tahukah Anda jika Jepang adalah salah-satu negara yang memiliki tingkat kejahatan senpi terendah di dunia?

Diketahui, dua tahun lalu hanya ada enam kasus kematian, sementara di AS ada 33.599 kasus serupa. Mengapa hal itu bisa terjadi? Dikutip dari BBC Indonesia, jika ingin membeli senapan di Jepang, Anda perlu kesabaran dan kemauan kuat.

Anda pun harus mengikuti kursus perihal senjata api di dalam kelas sepanjang hari, mengambil ujian tertulis dan lulus tes menembak dengan nilai minimal 95 persen.

Tidak hanya itu, ada juga tes kesehatan, mental dan obat-obatan. Catatan kriminal Anda juga diperiksa dan polisi memastikan Anda tidak terhubung dengan kelompok-kelompok ekstremis.

Selanjutnya, mereka memeriksa kerabat, bahkan rekan kerja Anda. Polisi memiliki kekuatan untuk menolak izin pemilikan senjata, serta berhak mengambil kembali senjata tersebut.

Pistol jelas dilarang, dan hanya senapan serta senapan angin yang diperbolehkan. Hukum di negara itu juga membatasi jumlah toko senjata. Setidaknya ada 40 toko senjata di Jepang, sehingga diperkirakan di setiap prefecture, semacam wilayah setingkat provinsi, terdapat tidak lebih dari tiga toko. Anda hanya dapat membeli peluru baru dengan mengembalikan sisa peluru yang Anda beli pada kunjungan terakhir.

Polisi juga harus diberitahu di mana pistol dan peluru milik Anda disimpan. Pistol dan peluru harus disimpan secara terpisah dengan kunci berbeda. Polisi akan memeriksa senjata Anda setahun sekali. Setelah tiga tahun izin habis, Anda harus mengikuti kursus dan harus lulus tes kembali.

Itulah sebabnya mengapa kasus penembakan massal di Jepang sangatlah langka. Ketika terjadi pembunuhan massal, sang pembunuh lebih sering menggunakan pisau. Aturan hukum di Jepang perihal senjata api diperkenalkan pada 1958, namun ide di balik kebijakan seperti itu sudah berlangsung berabad-abad.

“Sejak sebuah senjata dibawa memasuki negara itu, maka yang berlaku adalah aturan hukum perundang-undangan yang ketat,” kata Iain Overton, pimpinan Action on Armed Violence dan penulis buku Gun Baby Gun.

Tidak heran jika Jepang menjadi negara dengan tingkat yang sangat rendah dalam kepemilikan senjata, 0,6 senapan per 100 orang pada  2007, menurut Small Arms Survey, dibanding 6,2 di Inggris dan Wales dan 88,8 di AS. ** Baca juga: Kounotori 6, Pesawat Tanpa Awak Pembersih Sampah Orbit

Polisi Jepang jarang menggunakan senjata api dan lebih menekankan pada seni bela diri. Mereka lebih banyak menghabiskan waktu dengan berlatih kendo (aksi bela diri berkelahi dengan pedang yang terbuat dari bambu) ketimbang bagaimana menggunakan senjata api.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email