oleh

Apa Sebab Sudah Cukup Tidur Tapi Masih Saja Mengantuk?

image_pdfimage_print

Kabar6-Seringkali Anda mengalami tidur sudah cukup lama tapi saat bangun pagi masih kurang segar. Alhasil, siang hari masih terus mengantuk. Kondisi ini akan berimbas pada kemampuan konsentrasi yang tak maksimal dan emosi yang mudah terpancing.

Selama masih ada kantuk, itu artinya durasi dan kualitas tidur masih kurang. Kecukupan tidur manusia dewasa adalah 7-9 jam setiap harinya. Disarankan untuk mencatat kebiasaan tidur Anda, lalu lihat setelah dua minggu.

Apabila sudah cukup tidur tapi masih mengantuk, kondisi ini disebut sebagai hipersomnia. Kondisi hipersomnia, melansir Kompas, bisa disebabkan oleh berbagai penyakit tidur. Apa sajakah itu?

1. Narkolepsi, yang ditandai dengan kantuk hebat di siang hari. Bisa disertai dengan serangan tidur atau fenomena ‘ketindihan’. Gangguan terjadi pada pusat pengatur mimpi, sehingga gelombang otak terjaga dan tidur mimpi tumpang tindih.

2. Periodic limb movements in sleep, di mana kaki saat tidur bergerak-gerak sendiri secara periodik. Setiap tergerak, otak akan terbangun hingga mengganggu kualitas tidur. Tapi jangan salah, penderita tak menyadari jika sepanjang malam ia terbangun-bangun. Ia hanya bangun dengan perasaan lelah dan tak segar sepanjang hari.

3. Sleep apnea alias henti napas saat tidur, ditandai dengan dengkuran. Mendengkur bukanlah tanda tidur yang nyenyak. Pendengkur berulangkali tercekik selama tidur hingga tanpa sadar otaknya terbangun-bangun.

Akibatnya, penderita sleep apnea bangun kurang segar dan terus merasa mengantuk, hipersomnia. ** Baca juga: Rasanya Lezat, Tapi 4 Jenis Makanan Ini Bisa Sebabkan Sakit Kepala

Tak heran jika di beberapa negara, pendengkur dilarang berkendara. Selain itu, sleep apnea telah dinyatakan menjadi penyebab utama hipertensi, penyakit jantung, diabetes, stroke, impotensi dan kematian.

Tak ada satu zat pun yang dapat menggantikan efek restoratif tidur. Kemampuan otak dan performa manusia hanya dibangun saat tidur. Untuk itu mulailah perhatikan kesehatan tidur Anda dan keluarga.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email