oleh

Apa Itu Puasa Kulit?

image_pdfimage_print

Kabar6-Memakai pelembap, serum, make-up atau tabir surya sering dilakukan wanita untuk menunjang penampilannya. Namun tahukah Anda, agar kulit tetap sehat dan bebas dari penuaan dini, ada baiknya membebaskan kulit dari berbagai jenis produk make-up?

Artinya, kulit perlu berpuasa. Apa sih sebenarnya puasa kulit itu? Melansir Viva, puasa kulit adalah bagian dari tradisi kecantikan Jepang yang semakin populer di media sosial. Puasa ini mendorong Anda untuk menghindari penggunaan produk kulit apa pun selama satu atau dua hari, memungkinkan kulit untuk melakukan detoksifikasi dan bernapas.

Diyakini, jika terlalu sering menggunakan produk-produk kulit, bisa menyebabkan suatu kondisi di mana kulit kehabisan minyak alaminya. Hal ini menyebabkan kulit lebih kering. Namun di sisi lain, pakar kecantikan mempertimbangkan pro dan kontra dari puasa kulit ini.

Ide awal untuk melakukan puasa kulit adalah melewatkan pelembap malam selama satu atau dua minggu dan menggunakan make-up setidaknya hanya seminggu sekali. Alasannya, ini akan membantu menormalkan sekresi minyak alami pada kulit, yang telah melemah dan atau ditekan oleh pelembap yang berlebihan.

Jika kulit terasa kering, disarankan untuk menggunakan pelembap malam yang lebih banyak, dan menerapkan pelembap malam yang lebih sedikit untuk kulit berminyak. Namun, ide ini sekarang diubah, dengan lebih banyak orang disarankan untuk benar-benar menghilangkan produk kulit untuk satu, dua atau tiga hari.

Disebutkan, ada beberapa informasi yang salah tentang definisi tepat dari ‘puasa kulit’, di mana orang-orang telah mengklaim sepenuhnya berpantang dari produk-produk perawatan kulit. Ini bukan ide aslinya.

Tapi yang benar, puasa kulit itu hanya menghentikan total seluruh penggunaan produk perawatan kulit untuk beberapa hari saja, bukan untuk selamanya. Hal ini karena menghentikan secara total penggunaan produk kulit dapat menyebabkan beberapa masalah seperti kerusakan akibat sinar matahari, kulit terbakar, kulit kering, kulit tidak toleran, jerawat, dan lain sebagainya.

Untuk mendapatkan kulit yang sehat, rutinitas perawatan kulit yang baik, sesuai dengan jenis kulit perlu diikuti. Itu harus terdiri dari pembersih, tabir surya, krim siang dan krim malam.

Disebutkan, krim malam sangat penting karena membantu memperbaiki kerusakan yang dilakukan pada siang hari. Ini secara khusus diresepkan oleh dokter kulit berdasarkan masalah kulit tiap individu.

Seorang dermatologis bernama Dr Geeta Fazalbhoy mengatakan bahwa puasa kulit terlalu ekstrem bisa berbahaya. Ada kekhawatiran yang berkembang bahwa banyak orang menggunakan produk kulit secara berlebihan, tidak memberi kulit cukup waktu untuk sembuh dan pulih, dan mungkin itulah mengapa versi puasa kulit ekstrem ini menjadi populer.

Dan meskipun masuk akal untuk membatasi penggunaan produk kulit setiap hari, benar-benar pergi tanpa produk perawatan kulit mungkin tidak bekerja untuk semua jenis kulit.

“Bagi mereka yang tertarik mencoba versi puasa kulit ini, saya akan merekomendasikan mereka setidaknya menggunakan tabir surya dan pembersih ringan bebas sabun setiap hari,” kata dr. Fazalbhoy. ** Baca juga: Benarkah Mengenang Masa Lalu Dapat Membuat Lebih Fokus Mengerjakan Hal Penting?

Jadi, puasa kulit yang ekstrem justru akan lebih banyak menimbulkan bahaya daripada manfaatnya.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email