oleh

Apa Itu Microsleep?

image_pdfimage_print

Kabar6-Kondisi tubuh yang lelah, kurang tidur, aktivitas monoton dan sebagainya bisa memicu fase yang disebut microsleep, episode pendek tidur, berlangsung 1-30 detik yang terjadi selama mengantuk.

Para pengendara patut mewaspadai fase microsleep. Biasanya, microsleep datang tiba-tiba dan orang yang mengalaminya tidak sadar kalau baru saja tertidur. Fenomena microsleep ini, melansir Republika, terjadi ketika bagian-bagian penting otak mati selama beberapa detik pada suatu waktu. Hal ini menandakan ketika Anda tidak cukup tidur, Anda tentunya juga tidak terjaga dengan baik.

Menurut AAA Foundation for Traffic Safety, sebuah organisasi keselamatan dan penelitian lalu lintas, sekira 16,5 persen kecelakaan mobil yang fatal di Amerika Serikat disebabkan microsleep.

Discover Magazine melaporkan, salah satu bencana terbesar yang melibatkan microsleep adalah kecelakaan Air France Flight 447 2009 yang mengakibatkan 228 kematian. Begitu para penyelidik mendengarkan rekaman dari pesawat, mereka mendapati sang kapten mengeluh dia hanya tidur selama satu jam.

Kurang tidur memang dinilai berbahaya. Kehilangan satu jam tidur pun bisa berbahaya. Sebuah percobaan global pada 2012 dilakukan pada 1,6 miliar orang dua kali setahun, yang disebut menghemat waktu siang hari. Mereka diminta bermain game komputer selama 50 menit. Mereka bermain mengikuti titik di layar menggunakan joystick. Selama waktu itu, para peneliti memantau pergerakan mata dan aktivitas otak dan mencari tanda-tanda kantuk.

Hasilnya, para subjek mengalami rata-rata 79 episode microsleep dengan beberapa episode berlangsung enam detik penuh. Penelitian itu menemukan selama tidur mikro, bagian-bagian tertentu dari otak mencoba mengembalikan respons pada bagian yang mati. Hal demikian dikatakan mungkin memicu sentakan tak terduga yang tiba-tiba dirasakan ketika kepala Anda mulai menurun ke bawah.

Sebuah studi yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Kecelakaan dan Keamanan Jalan di Australia pada 2012 menemukan, pengemudi yang mengantuk kemudian menepi saat tanda-tanda awal kantuk muncul memberikan perbedaan besar. ** Baca juga: Kaya Nutrisi, Kulit Buah dan Sayuran Ini Tidak Perlu Dikupas

Pengemudi yang lelah yang tidak menepi saat mulai mengantuk itu 15 kali lebih mungkin mengalami kecelakaan. Chris Watling, peneliti utama studi tersebut mengingatkan tentang pentingnya menepi saat mulai mengantuk di tengah perjalanan. “Hal yang paling penting adalah jika Anda merasakan tanda-tanda kantuk, sebaiknya segera berhenti. Berusaha melaju terus bukanlah ide yang baik,” katanya.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email