oleh

Antisipasi Teror Bom, Polda Banten Siagakan 5.000 Personel

image_pdfimage_print
Polda Banten menggelar apel teror bom diwilayahnya.(fir)

Kabar6-Kepolisian Daerah (Polda) Banten memberlakukan penjagaan ketat di wilayah hukumnya, menyusul insiden bom Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016). Penjagaan ketat difokuskan di titik-titik keramaian dan objek vital.

“Kita masih melakukan penyiagaan di beberapa titik, terutama kita siagakan di pusat keramaian dan pusat pembelanjaan,” ujar Kapolda Banten Brigjen Pol Boy Rafli Amar, ditemui di Polda Banten, Kamis (14/1/2016).

Kapolda menjelaskan, penjagaan ketat ini untuk mengantisipasi potensi adanya pelaku teror lain yang masuk ke wilayah hukum Polda Banten. Dalam penjagaan ini, Polda Banten menyiagakan lebih dari 5.000 personel.

“Selain menjaga pusat keramaian, kami juga menyiagakan personel untuk melakukan untuk patroli. Kita juga sudah memberikan arahan ke personil tetap waspada dan tetap siaga,” ujarnya.

Kapolda berjanji akan terus melakukan pemantau untuk memastikan agar Banten tetap aman. Karena itu, ia meminta masyarakat tetap tenang dan menjalankan aktifitas sehari-hari seperti biasa.

“Saya minta masyarakat tetap menjaga keselamatannya, dan jangan terlalu mudah percaya dengan orang yang belum kenal agar tidak terjerumus aliran yang tidak jelas,” katanya.

Kanit gegana Brimob Polda Banten AKBP Agus, menambahkan,personil kita kerahkan ada 60 personil bersenjata, dan ada beberapa unit personil berkendara dari kendaraan roda empat maupun roda dua.**Baca juga: Pengaman Mall Diperketat, Kapolres Imbau Masyarakat Tangerang Tenang.

“Dari 60 personil kita berjaga di titik rawan atau pusat keramaian saja,” ujarnya. **Baca juga: Bom di Sarinah, Polisi Perketat Keamanan Obyek Vital di Tangerang.

Perlu diketahui, saat ini puluhan anggota kepolisian melakukan operasi kendaraan di gerbang Tol Serang Timur untuk mengantisipasi adanya pelaku terorisme yang masuk atau keluar dari wilayah hukum Polda Banten. Sementara, unit tim Anti teror Brimob Polda Banten disiagakan di Mapolda Banten.(fir)

Print Friendly, PDF & Email