oleh

Angka Pengangguran di Banten Tinggi, DPRD: Tukang Ojek Ngaku Nganggur

image_pdfimage_print
Wakil Ketua Komisi V DPRD Banten, Yoyon Sujana.(zis)

Kabar6-Wakil Ketua Komisi V DPRD Provinsi Banten, Yoyon Sujana meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat dalam membedakan kriteria pengangguran dan non pengangguran, saat pendataan oleh petugas sensus ekonomi 2016.

Dengan adanya pemahaman di masyarakat, diharapkan dapat menurunkan angka pengangguran di Banten.

Yoyon mencontohkan, banyak masyarakat yang mencari nafkah dengan menjadi tukang ojek namun mengaku tidak memiliki pekerjaan kepada petugas sensus. Akibatnya, angka pengangguran menjadi tinggi.

“Realita di lapangan, banyak masyarat yang mengojek dan membengkel tapi mengaku masih menganggur,” kata Yoyon, Senin (2/5/2016).

Meski demikian, ia tetap meminta Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinaskertrans) berupaya mengurangi jumlah angka pengangguran di Banten.

Apalagi, tahun 2015 lalu pihaknya sudah menganggarkan biaya pelatihan dan penempatan tenaga kerja senilai Rp10,5 miliar.

“Anggaran sebesar itu diharapkan dapat mengatasi angka pengangguran,”  ujarnya. **Baca juga: BPS Belum Sambangi Kediaman Airin dan Ramlie.

Ia menilai, tingginya angka pengangguran disebabkan oleh ketidakmampuan seorang pemimpin untuk mencari mencarikan solusi. Padahal, banyak pekerjaan yang pasti bisa dikerjakan oleh masyarakat Banten. **Baca juga: Ditanya Dana Hibah, Yoyon Sebut Masih Pelajari APBD Banten 2015.

“Jika saya pemimpin Banten (Gubernur), saya akan bicara kepada para pengusaha untuk lebih mengedepankan rekrutmen tenaga kerja dari masyarakat lokal,” katanya.(zis)

Print Friendly, PDF & Email