oleh

Anggaran Penanganan Covid-19 di Lebak Harus Transparan dan Adil

image_pdfimage_print

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak sesuai dengan Instruksi Mendagri menyiapkan dana sebesar Rp116,7 miliar untuk percepatan penanganan dan dampak Covid-19.

Nilai itu setelah pemerintah daerah melakukan pengutamaan penggunaan alokasi anggaran kegiatan tertentu (Refocusing) dan perubahan alokasi anggaran melalui optimalisasi penggunaan belanja tidak terduga (BTT) dalam APBD 2020.

“Kebijakan anggaran harus transparan dan berkeadilan, jangan sampai justru menimbulkan dampak sosial yang buruk. Pelaksanaannya harus akuntabel dan tidak membuka celah penyelewengan,” kata Sekjen Fakrab, Dede Yusuf, Kamis (9/4/2020).

Karena menurutnya, di tengah situasi seperti ini akan menimbulkan gejolak sosial jika tidak ditangani dengan baik.

“Kami minta Pemkab Lebak jangan lamban merespon situasi ini, walaupun tentu harus memperhatikan dan mempertimbangkan kaidah-kaidah aturan pelaksanaannya, seperti soal mitigasi pandemi Corona yang ilmiah,” ujar Dede.

Lantaran tindakan mitigasi maupun sosialisasi bisa berdampak pada menurunnya perekonomian masyarakat, Fakrab mengingatkan, agar dibahas secara serius dan dikaji secara mendalam.

“Jangan asal menyebutkan jumlah anggaran hanya perkiraan tanpa perhitungan yang matang, jangan sampai proses penanganan wabah ini dianggarkan setengah-setengah karena ini soal kemanusiaan dan sangat krusial,” tegas Dede.

Hasil refocusing, Pemkab Lebak menyiapkan dana Rp116,7 miliar dengan rincian refocusing dari Bankeu Rp5 miliar, refocusing kegiatan Dinkes Rp2,3 miliar dan penambahan BTT dari Rp5 miliar ditambah Rp94,4 miliar menjadi Rp99,4 miliar.

**Baca juga: DPRD Lebak Pangkas Anggaran Kunker Rp2,5 Miliar.

Kepala BPKAD Lebak Budi Santoso, menyampaikan, dana tersebut untuk percepatan penanganan Covid-19 juga dialokasikan untuk jaring pengaman sosial dan penanganan dampak ekonomi hingga bulan Oktober 2020.

“Secara bertahap sesuai pengajuan Gugus Tugas/Dinkes sudah kita keluarkan melalui manajemen kas daerah yang sebagian besar untuk APD dan disinfektan,” kata Budi saat dihubungi Kabar6.com.(Nda)

Print Friendly, PDF & Email