oleh

Aneh, Di Follow Up Somasinya Kok LIBRA Malah ‘Kebakaran Jenggot’

image_pdfimage_print

Kabar6-Pemberitaan yang mengangkat materi somasi pihak LSM Lembaga Indenpenden Bela Rakyat (LIBRA) terkait tudingan adanya praktik jual beli lahan Fasos Fasum yang diduga dilakukan oleh Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah, langsung direspon keras.

Anehnya, dalam hal ini kok malah justru LSM LIBRA itu sendiri yang nampak seperti orang ‘kebakaran jenggot’. Tiba-tiba, pimpinan LSM tersebut, meminta paksa kabar6.com untuk menarik pemberitaan yang terbit sejak siang tadi.

“Pak Ages, saya dengan Bonar, pimpinan LIBRA pusat pak. Saya mau tanya aja pak. Itu terkait pemberitaan surat mengatasnamakan LIBRA, yang ngasih pemberitaan siapa pak. Iya, jadi begini kalau gak ada yang di kutip, kan kayanya kutipan itu dari isi surat itu (surat somasi LIBRA) semua kan,” ungkap Bonar, Diruktur Ekskutif LIBRA, menghubungi kabar6.com, Sabtu (28/9/2019) sore tadi.

Bonar bersikeras meminta pemberitaan tersebut untuk ditarik atau di copot karena merasa tak pernah di konfirmasi.

Padahal, disatu sisi konfirmasi atau klarifikasi sebelumnya sudah dilakukan melalui rekan sejawatnya, yakni Edy Sapros yang didalam struktur LIBRA sendiri adalah sebagai Sekretaris Eksekutif nya.

Meski begitu, Edy Sapros memang tak banyak memberikan statment, hanya sebatas pembenaran kalau hingga saat ini, baik dari Walikota Arief maupun Pemkot Tangerang, belum memberikan jawaban atas surat somasi tersebut.

Namun, lagi-lagi, poin utama yang didesak oleh Bonar adalah pencabutan pemberitaan. Padahal, ruang untuk hak jawab bagi dirinya, untuk menjelaskan kondisi yang sebenarnya sudah juga di tawarkan.

“Sudah gitu, konfirmasi ke Edy Sapros juga kan, yang punya wewenang penuh saya pak,” ucapnya.

Bonar malah memilih memberikan ultimatum kepada kabar6.com, bila tidak memenuhi tuntutannya itu, pihaknya akan menempuh jalur hukum.

“Terlepas itu Pemkot ada klarifikasi atau tidak ke LIBRA, itu kan intern kami. Bapak kan tidak tahu, apakah pihak walikota sudah klarifikasi secara resmi sama kami, kan tidak tahu. Artinya, seharusnya. Intinya begini aja deh pak, saya gak mau gimana-gimana, tolong tarik pemberitaan itu pak. Kita ini sama-sama orang dilapangan, jangan nanti kita pakai jalur hukum pak,” ancamnya.

Sayangnya, ketika disinggung soal latar belakang yang hingga membuat dirinya menjadi gundah gulana seperti ini, maksudnya apakah ada keterkaitan dengan faktualisasinya materi dalam surat somasi mereka itu, atau hal lain, ia malah memangkasnya dengan ucapan ‘No Coment’.

“Jadi begini pak, pertanyaan bapak itu saya tidak akan pernah saya kasih komentar. Terlepas, kasus atau tidak kasus, ya. Sudah menyatakan sudah memperoleh klarifikasi dari Pemda,” kilahnya.

Sementara disisi lain, masyarakat setempat justru merespon agar kebenaran itu dapat terungkap secara terang benderang, mengingat itu berkaitan dengan aset negara, bilamana materi yang disampaikan dalam surat somasi LSM itu, adalah benar adanya.**Baca juga: Dituding Jual Fasos Fasum, Walikota Tangerang Diduga Terima Rp6 Miliar.

“Iya pak, tadi saya sudah lihat dan baca semua beritanya, dapat link dari temen. Itu kalau memang benar materi yang disampaikan mereka, harus dikejar sampai tuntas pak. Namun, bila tudingan itu sendiri dianggap tak sesuai. Walikota atau Pemda ya berikan dong klarifikasinya. Kalau perlu ayo kita cek sama-sama,” pinta Ahmad, salah seorang warga yang tinggal di Kecamatan Cipondoh.(ges)

Print Friendly, PDF & Email