Peluru yang berjumlah ratusan butir itu diamankan dari sebuah galangan kapal perang USS Houston milik United States Navy dan HMAS Perth milik Royal Australian Navy, yang tenggelam di perairan Selat Sunda tahun 1942 silam.
“Ini berawal dari laporan masyarakat, yang curiga dengan benda-benda mirip peluru. Setelah dilakukan pengecekan, ternyata benar proyektil dan selongsong meriam,” kata Dirpolair Polda Banten, Kombes Pol Imam Thobroni, Kamis (9/4/2015).
Data yang dilansir Ditpolair Polda Banten, setidaknya terdapat enam buah mortir, delapan buah proyektil besar, tiga buah proyektil sedang, enam buah slongsong dan 210 buah peluru broning.
Amunisi aktif itu terangkat saat sejumlah kapal melakukan pembersihan alur laut, guna kepentingan navigasi kapal. **Baca juga: WNA Bermasalah Menjamur di Kabupaten Tangerang.
“Kita mungkinkan amunisi ini masih aktif. Untuk itu kita lakukan upaya-upaya seperti polis line juga oleh TKP, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.(tmn/din)