oleh

Alternatif Baru, Warga Thailand Beralih ke Daging Buaya Setelah Harga Daging Babi Naik

image_pdfimage_print

Kabar6-Angin segar bagi para peternak buaya di Thailand. Setelah harga daging babi yang menjadi makanan pokok melonjak karena flu babi Afrika, permintaan daging buaya melonjak di Thailand.

Kini, melansir Independent, para peternak buaya di Thailand telah mendapatkan pelanggan baru yang datang hampir setiap hari. “Banyak penjual makanan dan restoran datang kepada saya untuk meminta daging buaya untuk dibeli,” kata Wichai Rungtaweechai (65), seorang peternak buata yang memelihara 10 ribu ekor hewan reptil itu di Provinsi Nakhon Pathom.

Rungtaweechai bahkan menjual sebagian besar kulit buaya ke industri fashion, dengan beberapa bangkai diekspor ke restoran untuk disajikan sebagai daging eksotis.

Diketahui, penjualan daging buaya milik Rungtaweechai melonjak menjadi lebih dari 100kg per hari, naik sekira 20kg dari beberapa minggu sebelumnya.

Sementara harga daging babi di Thailand kini sekira Rp86 ribu per kg, sedangkan 1kg daging buaya sekira Rp29 ribu. Untuk mengurangi tekanan pada harga, Thailand memblokir ekspor babi pada 6 Januari lalu selama tiga bulan.

Pada 2021, Thailand memelihara 18 juta babi untuk pasar domestik dan perdana menteri negara itu telah meyakinkan stok daging babi cukup memenuhi permintaan. “Permintaan datang dari seluruh negeri,” kata Rungtaweechai.

Dilanjutkan, “Awalnya saya tidak tahu bagaimana menangani permintaan. Restoran dan pedagang daging ingin dikirim ke mereka dalam jumlah besar sementara pelanggan lain yang ingin mencoba daging buaya memesannya untuk dibawa pulang untuk dimasak sendiri.”

Istri Rungtaweechai bernama Utaiporn, mulai memasak dengan daging buaya di restorannya di dekat peternakan. Dia lantas memperingatkan tentang cara mengolah daging buaya.

“Ada metode khusus, dan jika Anda tidak tahu cara memasaknya dengan benar, itu bisa terasa sedikit amis,” terang Utaiporn. ** Baca juga: Pria AS Lempar Potongan Mr P Miliknya Keluar Jendela Saat Ditangkap Polisi

Sementara itu, kepala Departemen Kesehatan, Dr Suwannachai Wattanayingcharoenchai, mengatakan bahwa daging buaya dapat menjadi sumber protein yang baik ketika harga daging babi mahal. Meski begitu, Dr Wattanayingcharoenchai tetap memperingatkan orang-orang bahwa memakan daging mentah atau setengah matang tidak akan aman.

Menurut seorang pengelola restoran, Kamol Trisitthichet, ekor buaya itu enak dan rasanya seperti ayam. “Bisa dimasak seperti daging lain seperti digoreng dengan saus tiram, direbus atau dibakar,” tutur Trisitthichet.

Berdasarkan keterangan Departemen Perikanan Thailand, sebanyak 1.150 orang di negara itu memiliki peternakan buaya atau terlibat dalam bisnis perdagangan. Sekira 1,2 juta buaya dipelihara setiap tahun di negara itu, dengan 60 persen diekspor ke Tiongkok untuk diambil dagingnya.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email