oleh

Alasan Dibalik Hibah 70 Ribu Pelanggan Air Kabupaten Tangerang

image_pdfimage_print

Kabar6-Alasan dibalik pelepasan 70 ribu pelanggan dan aset Perumdam Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang ke PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang diklaim untuk fokus pelayanan semata.

Direktur Utama PDAM Tirta Benteng Sumarya mengatakan terjadinya kesepakatan yang berujung penandatanganan nota kesepahaman 25 Maret 2020 lalu didasari keinginan bersama. “Kepentingan bersama. Berbasis pelayanan,” kata Sumarya ketika berbincang dengan Kabar6.com dikantornya.

Direktur Umun PDAM Tirta Benteng Doddy Effendi menambahkan kesepakatan terjadi karena keduabelah pihak sama sama punya kepentingan. “Kota Tangerang harus melayani warga Kota Tangerang. TKR lebih fokus melayani di Kabupaten Tangerang.Kepentingannya sama melayani masyarakat. Tapi fokus ke wilayah masing-masing.”

Doddy mengakui dari sisi pengembangannya sudah direncanakan jauh- jauh hari. ” Intake dan WTP nya sudah disiapkan pusat. Pemda membantu jaringan. PDAM TB menyiapkan layanan untuk pelanggan yang dihibahkan,” ujarnya.

Setali tiga uang, Pelaksana tugas Direktur Perumdam TKR, Sofyan Sapar mengatakan selain tak menggangu sisi pendapatan, penyerahan 70 ribu pelanggan air dan aset ke PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang dilakukan supaya lebih fokus melayani pelanggan yang berdomisili di Kabupaten Tangerang.

“Secara hitung- hitungan, mempertahankan 70 ribu pelanggan yang ada di wilayah Kota Tangerang itu justru dinilai banyak menderita kerugian,” ujarnya kepada Kabar6.com.

Sebab, kata Sofyan, aset berupa jaringan pipa yang terpasang di daerah Kota Tangerang telah usang dimakan zaman. Belum lagi tingkat kehilangan air yang dianggap cukup signifikan hingga mencapai 34 persen dari hasil produksi.

**Baca juga: Dampak Corona, Layanan Skytrain Bandara Soekarno-Hatta Dihentikan Sementara.

“Kalau kami pertahankan pelanggan itu justru banyak ruginya. Soalnya, jaringan pipa sering rusak, air banyak hilang,” kata Sofyan.

Selain itu, dia melanjutkan, sukitnya perijinan menjadi kendala utama perusahaan pelat merah Kabupaten Tagerang mengembangkan jaringan. “Belum lagi biaya perawatannya cukup tinggi juga. Maklum lah pipanya zaman belanda. Itu yang menjadi pertimbangan kami kenapa pelanggan diserahkan ke Kota Tangerang.” (Tim K6)

Print Friendly, PDF & Email