oleh

Al Azhar BSD Akui Tak Pantau Latihan Capaska

image_pdfimage_print

Kabar6-Kabag Humas Al Azhar BSD, Yosep Hermawan Mustopa memastikan selama ini tidak ada tindak kekerasan dari pelatih yang berasal dari Purna Paskibraka Indonesia (PPI) terhadap pelajar calon pasukan pengibar bendera atau capaska. Apalagi kekerasan senior dari SMA Al Azhar BSD kepada juniornya.

“Sampai saat ini enggak ada kekerasa di luar batas. PPI (asal Al Azhar) juga enggak semua menjadi pelatih,” katanya menjawab pertanyaan kabar6.com ditemui di kantornya, Senin (5/8/2019).

Yosep menyatakan tak mengetahui kepastian ada atau tidaknya PPI asal Al Azhar yang sekarang menjadi pelatih. Semua berada di luar pengawasan sekolah Al Azhar.

“Selama ini saya belum mendengar hal itu,” terangnya. Menurut Yosep, setiap tahun mengadakan penjaringan dan diseleksi ulang oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Tangsel.

Setelah terpilih enam orang pelajar calon pasukan pengibar bendera atau capaska mengikuti pemusatan latihan di Pemkot Tangsel.

“Nah secara teknis sekolah tidak mungkin mengikuti kegiatan. Karena kita percaya lah dan selama ini juga tidak terjadi apa-apa,” ungkap Yosep.

“Jadi kita enggak terlalu ngikutin setiap hari. Selama bukan hanya Al Azhar saja, tapi juga sekolah yang lain,” tambahnya.

Terpisah sebelumnya, Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany sempat mendatangi tenda barak latihan capaska.

Ia memberikan dukungan moril agar para pelajar terus berlatih sampai berhasil mengemban tugas kibarkan bendera Merah Putih pada 17 Agustus besok.**Baca juga: Mati Lampu, Pasutri Ini Terpanggang Di Rumahnya di Cipondoh.

“Terus semangat dan tetap jaga kesehatan. Percayalah, ada banyak pengalaman dan manfaat positif yang akan adik-adik rasakan setelah bergabung dalam paskibra,” pesannya di Lapangan Cilenggang, Serpong.(yud)

Print Friendly, PDF & Email