oleh

Aktivis Kecam Program Vaksinasi di Pandeglang Ciptakan di Kerumunan

image_pdfimage_print

Kabar6- Program vaksinasi di Kabupaten Pandeglang ciptakan kerumunan. Hal itu terlihat setelah beredar luas foto calon peserta yang tengah mengantri tidak mengindahkan protokol kesehatan saat hendak di vaksin di Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Pandeglang.

Vaksinasi yang dilakukan secara massal itu untuk para aparat penegak hukum dan petugas pelayanan publik. Namun, sangat disayangkan layanan kesehatan yang digadang – gadang dapat memutus mata rantai Covid -19 itu justru malah menimbulkan kerumunan, lantaran banyak peserta yang abai terhadap protokol kesehatan. Akibatnya, pemerintah daerah mendapatkan sorotan dan kecaman dari aktivis di Pandeglang.

Ketua Umum DPC PMII Kabupaten Pandeglang Samsul Hadi menegaskan, Dinkes dan Tim Gugus Tugas gagal menjadi contoh yang baik terhadap masyarakat dan juga gagal dalam melaksanakan alur pelayanan vaksinasi Covid -19 di Pandeglang.

Menurutnya, kerumunan itu sebagai bukti kegagalan Tim Gugus Tugas dan Dinkes yang tidak mengindahkan Perda Provinsi Banten nomor 1 Tahun 2020 tentang penanggulangan Corona virus disease.

“Vaksinasi yang di laksanakan di depan Gedung Dinkes Kabupaten Pandeglang tidak sesuai, dan telah melanggar protokol kesehatan seperti tidak menjaga jarak (physical distancing), tentunya hal ini merupakan contoh buruk yang dilakukan oleh Pemerintah, untuk itu kami meminta agar alur pelayanan vaksinasi ini bisa dilaksanakan dengan baik,”tegas Hadi, Rabu (10/3/2021).

Sementara, Ketua HMI Pandeglang, Hadi Setiawan mengaku heran dengan tindakan pemerintah yang tidak sesuai dengan pernyataannya. Kerumunan yang terjadi dalam program vaksinasi, dinilai pemerintah menunjukkan tidak konsisten soal protokol kesehatan

“Saya merasa heran dengan Pemerintah Kabupaten Pandeglang, karena menurutnya Pemkab tidak konsisten dengan pernyataannya soal protokol kesehatan. Saya kadang suka aneh sama pemerintah daerah, mereka yang membuat aturan tapi mereka sendiri yang melarang, kan aneh,”cetus Hadi.

**Baca juga: Akibat Cuaca Buruk, Nelayan di Sumur Pandeglang Hilang Usai Digulung Ombak

Hadi khawatir program vaksinasi tersebut bukan memutus mata rantai, tetapi menambah klaster baru penyebaran covid-19 di kota Santri.

“Khawatir ini menambah klaster baru bukan mengurangi penyebaran covid 19. Kalau mekanisme teknis nya seperti itu kita khawatir saja yang dimana tujuan dari pemerintah pusat maupun daerah melakukan program vaksinasi untuk mengurangi penyebaran covid 19,”tandasnya.(aep)

Print Friendly, PDF & Email