oleh

Aktivis Curigai Harta Rp108 Miliar, Wabup Tangerang: Saya Pemain Limbah Industri

image_pdfimage_print

Kabar6-Aktivis mahasiswa menyoroti lonjakan harta kekayaan Wakil Bupati Tangerang, Mad Romli. Hasil penelusuran dalam satu tahun ini dianggap sangat fantastis naik sebanyak Rp 40 miliar.

Firmansyah, aktivis Viral Tangerang Bergerak mengatakan, berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Mad Romli kepada KPK mengaku punya harta kekayaan Rp 108,32 miliar.

“Lima tahun terakhir dari awal menjabat Rp56,6 miliar. Saat ini berdasarkan laporan terakhir LHKPN ke KPK, kekayaannya mencapai Rp108,32 miliar, ” ujar Firmansyah, pada Selasa (22/5/2023).

Firman meminta KPK memanggil wakil bupati Tangerang perihal lonjakan harga kekayaan yang sangat signifikan. Terutama dari periode 2021 sampai 2022 ada kenaikan sebesar Rp 40 miliar.

“Agar tidak menimbulkan prasangka buruk, pihak KPK sebaiknya memanggil sekaligus meminta klarifikasi soal harta kekayaan yang jumlahnya luar biasa besar sekali,” ujarnya.

**Baca Juga: 1 Orang Saksi Jadi Tersangka Korupsi Bakti Kominfo

Bekas presiden BEM UNIBA itu menyatakan publik berhak mengetahui dari mana sumber kekayaan yang cukup besar. Sementara gaji sebagai wakil bupati tidak sampai puluhan juta per bulan. Jika ditotal tidak mungkin sampai miliaran.

“Saya dan beberapa kawan yang ada di Tangerang akan meminta KPK untuk fokus persoalan harta kekayaan pejabat daerah, terutama wakil bupati Tangerang,” jelasnya.

Terpisah, Wakil Bupati Tangerang, Mad Romli menyatakan, bermula pada 2021 dirinya melaporkan LHKPN sebanyak 191 bidang tanah. Kemudian pada 2023 ada 26 bidang tanah dijual sehingga sisa tanah yang dimiliki 165.

“Artinya itu yang saya laporkan itu 2021 dari tanah dan bangunan itu. Kemudian tahun 2022 laporan tahun 2023 ada nila jual objek tanah naik maka harta kekayaan saya naik,” utaranya kepada awak media.

Haji Ombie, sapaan akrab Mad Romlie juga mengakui punya usaha lain di wilayah Kabupaten Tangerang

“Saya wiraswasta, saya main limbah industri, saya tidak mengelola APBD dan APBN,” tegasnya.(Rez)

Print Friendly, PDF & Email