oleh

Aksi Flashmob, PKS Kota Tangerang Tegas Tolak Kenaikan BBM

image_pdfimage_print

Kabar6-Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar aksi flashmob serentak menolak kenaikan harga BBM di sejumlah jalan protokol Kota Tangerang, Sabtu (10/9/2022). Ribuan kader ikut serta aksi penolakan tersebut.

Ketua PKS Kota Tangerang Arief Wibowo mengatakan pihaknya menolak kebijakan kenaikan harga BBM. Pihaknya juga memberikan solusi alternatif yang diberikan atas dampak ekonomi. Solusi tersebut untuk melakukan perbaikan tata kelola BBM bersubsidi.

Menurutnya, dengan kenaikan BBM inflasi semakin meroket. Sebelum BBM naik inflasi sudah mencapai 5 persen. Jika inflasi terus meroket, suku bunga dan harga-harga kebutuhan juga terdampak kenaikan.

“Efeknya nanti akan terdampak pelambatan pertumbuhan ekonomi, jadi masyarakat baru pulih sudah dipukul kebijakan kenaikan harga BBM,” ujarnya.

“Kita konsisten dari pusat sampai daerah menolak kebijakan kenaikan harga BBM,” sambungnya saat jumpa pers di kantor DPD PKS Kota Tangerang.

Arief mengatakan dalam aksi tersebut pihaknya menggunakan pita hitam atas berduka bangsa Indonesia terkait kenaikan harga BBM.

Arief mewanti-wanti atas kenaikan harga BBM ini terancam banyak anak bangsa terancam gizi buruk, kerawanan pangan. Menurutnya, dampak hajat hidup orang banyak tidak bisa menggunakan hitung-hitungan diatas kertas.

“Namun harus menggunakan hati nurani,” katanya.

Arief juga mengajak masyarakat untuk bergerak menolak terkait kenaikan harga BBM sesuai dalam koridor hukum. Selain itu, partai politik lain pun diajak untuk menyuarakan penolakan kenaikan harga BBM.

Sementara, Senior PKS Kota Tangerang Tengku Iwan, menambahkan kebijakan kenaikan harga BBM tersebut merupakan sikap dari pemerintah. Sedangkan sikap PKS menolak kenaikan harga BBM.

Ia meminta kepada pemerintah memikirkan cara yang tepat menangani permasalahan ekonomi bukan dengan cepat menaikkan BBM.

**Baca juga:PKS Kota Tangerang Bakal Gelar Aksi Tolak Kenaikan BBM

“Terlebih dua tahun lalu kita dihantam Covid-19. Itu bukan hanya ekonomi tapi juga jiwa. Ekonomi jelaslah PAD kita (Kota Tangerang) waktu normal sehari bisa Rp7 miliar begitu Covid-19 sehari cuma Rp5 miliar, itu dampak ekonomi. Lalu gaji dipotong kita rasakan itu susahlah,” katanya.

“Jiwa juga begitu, setiap hari kita dengar ambulans bolak-balik kuburan. Orang berduka kayak gini, nangis-nangis duka cita belum kering semuanya sudah dihantam kenaikan BBM. Oleh karena itu, PKS mengambil sikap menolak kenaikan harga BBM,” tandas Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang Fraksi PKS. (Oke)

Print Friendly, PDF & Email