oleh

Akibat Serangan Siber yang Minta Tebusan Uang, Rumah Sakit di Prancis Batalkan Operasi

image_pdfimage_print

Kabar6-Setelah mengalami serangan siber, rumah sakit di Versailles, Prancis, terpaksa membatalkan operasi dan memindahkan beberapa pasien.

Menteri Kesehatan Prancis, Francois Braun, mengatakan bahwa enam pasien dipindahkan, tiga dari ICU dan tiga pasien serta unit bersalin. Pasien lainnya yang berkunjung ke rumah sakit mungkin bakal dipindah juga. ** Baca juga: Direktur FBI Sebut Data dari TikTok Bisa Jadi Alat Operasi Spionase Tiongkok

Menurut penjelasan Badan Kesehatan Regional (ARS), melansir thelocal, rumah sakit tersebut juga membatalkan operasi dan melakukan berbagai upaya agar pelayanan dan konsultasi tetap berjalan. Braun menerangkan, staf tambahan harus dikerahkan ke ICU, karena meskipun mesin di sana masih berfungsi, diperlukan lebih banyak petugas untuk mengawasi layar, karena tidak lagi berfungsi sebagai bagian dari jaringan.

Ditambahkan Braun, serangan siber ini mendorong ‘reorganisasi total rumah sakit’. Kantor kejaksaan Paris telah membuka penyelidikan awal terkait peretasan data dan upaya pemerasan, setelah rumah sakit mengajukan laporan resmi.

Dalam beberapa bulan terakhir, rumah sakit dan sistem kesehatan di Prancis menjadi target serangan peretas. Pada Agustus, rumah sakit Corbeil-Essonnes di pinggiran Kota Paris juga menjadi target serangan siber. Peretas meminta uang tebusan sebesar US$10 juta dan akhirnya diturunkan menjadi US$1 juta sampai US$2 juta.

Peretas memberikan tenggat waktu bagi pihak rumah sakit untuk membayar tebusan sampai 23 September, setelah itu mereka menggunggah data rahasia pasien dan staf ke situs gelap.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email