oleh

Akibat Abrasi, Kerusakan Pantai Tangerang Kian Parah

image_pdfimage_print

Kabar6-Abrasi di pesisir Pantai Utara (Pantura) Kabupaten Tangerang terus meluas. Bahkan, kondisisnya semakin parah dari tahun ke tahun.

Data dari Pemerintah Kabupaten Tangerang, dari sekitar 51,2 Kilometer (KM) panjang bibir Pantura, sudah terdapat 25 titik abrasi pantai.

“Abrasi semakin tak terkendali. Dari tahun ke tahun kondisinya semakin memburuk,” ujar Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tangerang, Endang Kosasih, Selasa (30/10/2012). 

Menurut Endang, abrasi pantai memburuk akibat tumbuhan mangrove di pesisir pantai tidak berkembang biak dengan baik, karena terus-menerus dihantam gelombang air laut.

“Abrasi bukan cuma disebabkan eksploitasi pasir putih secara besar-besaran di pesisir Pantura saja. Tapi juga disebabkan rusaknya ekosistem laut. Salah satunya, smeakin habisnya pohon mangroove,” kata Endang.

Menurutnya, pesisir pantai Pantura membentang dari perbatasan pantai Jakarta hingga pantai Serang, Banten atau sepanjang 51,2 KM.

Adapun 25 titik pesisir Pantura yang mengalami abrasi bisa terlihat mulai dari pantai Dadap sampai pantai Kronjo, Kabupaten Tangerang.

Kondisi ini makin diperparah jika terjadi air pasangan atau rob. Paling mengkuatirkan, abrasi yang terjadi di sekitar pesisir pantai Teluk Naga, Tanjung Burung, Tanjung Kait dan Mauk, Pantura.

“Ketika air laut pasang datang sampai ke daratan, pemukiman warga kerap terendam dan mengakibatkan warga mengungsi dari tempat tinggal mereka,” ujar Endang lagi.

Untuk mengatasi dampak abrasi yang terus meluas itu, Endang mengaku pihaknya terus menggalakkan penanaman pohon mangrove.

“Saat ini, sebanyak 8.000 pohon mangrove telah ditanami di sekitar perairan pesisir Mauk. Sedangkan 5.000 pohon mangrove lainnya disebar pada puluhan titik lokasi abrasi,” ujarnya.

Tak hanya itu, lanjut Endang, warga sekitar juga diminta untuk menghentikan eskploitasi pengambilan pasir putih dan batu karang di pesisir Pantura.

Sementara Kepala Dinas Tata Ruang Kabupaten Tangerang, Akip Samsudin mengatakan, untuk mengatasi abrasi, pemerintah daerah setempat mulai melakukan pekerjaan direklamasi pantai.

Akhir tahun 2012 ditargetkan pengukuran pantai untuk reklamasi bisa diselesaikan. Pengukuran pesisir pantai dilakukan dari pantai Dadap, pantai Kosambi hingga pantai Kronjo, Kabupaten Tangerang.

Reklamasi pantai dimaksudkan guna pembangunan tujuh pulau di laut Pantura. “Sekitar 9000 hektar laut yang akan direklamasi untuk pembangunan tujuh pulau di pesisir laut,” kata Akip.

Akip menuturkan, pengukuran itu untuk menentuhkan titik-titik koordinat guna pembangunan  tujuh pulau tersebut. Pemkab Tangerang mengucurkan dana Rp 100 juta untuk pengukuran pantai.

Bahkan, Kementerian Kehutanan dan Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakorsurtanal) diajak serta dalam proyek itu.

Dari 9000 hektar laut yang direklamasi, nantinya pulau-pulau hasil reklamasi itu dipetakan memiliki luas dari 2000, 2500 sampai 3000 hektar.

“Tujuh pulau reklamasi itu akan dibangun melintasi setiap kecamatan yang dilalui pesisir pantai Kabupaten Tangerang sepanjang 51 KM,” kata Akip.(rah)

Print Friendly, PDF & Email