oleh

Airin Kepincut Perangkat Sistem Peringatan Dini Banjir

image_pdfimage_print
Nur Hidayat, peneliti BPPT jelaskan cara kerja FEWS.(yud)

Kabar6-Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) memamerkan perangkat berteknologi canggih untuk mendeteksi banjir secara cepat. Satu unit alat dimaksud dipatok seharga Rp300 juta, dan jika rusak pun suku cadangnya mudah dicari.

“Alat ini berguna untuk mengurangi korban jiwa dan kerugian harta benda akibat bencana banjir,” ungkap Nur Hidayat, peneliti dari BPPT saat ditemui kabar6.com di Serpong, kemarin.

Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany setelah diterangkan fungsi dan cara kerja perangkat canggih itupun langsung kepincut. Ia meminta kepada Kepala Pelaksana Harian (Plh) Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Uci Sanusi untuk mencoba.

“Coba Pak Uci dialokasikan di perubahan (APBD-Perubahan 2016) besok. Dan saya mau langsung dipasang ya alatnya,”‎ pesan Airin disambut anggukan kepala anak buahnya itu.

Perangkat instalasi sistem peringatan dini banjir atau Flood Early Warning System (FEWS)‎ ini punya tiga fungsi. Pertama, untuk merekam tinggi permukaan air dan curah hujan yang dapat dijadikan data sesaat.

Kemudian bisa melakukan pengiriman data periodik melalui layanan pesan singkat atau Short Message System (SMS) lewat layanan jaringan ‎telekomunikasi. Ketiga, bisa mengirimkan data di pusat pengolahan data.

“FEWS jadi alternatif penting karena menggunakan alat pencatat tinggi muka air otomatis atau AWLR (Automatic water Level Recorder‎),” ujar Hidayat. **Baca juga: Airin Kucurkan Dana Pembebasan Lahan Depo Air Bersih.

Ia mengatakan, upaya pengurangan re‎siko banjir sangat diperlukan. Sebab sebagian besar bencana banjir di Indonesia dipicu oleh curah hujan yang tinggi. **Baca juga: Pelanggaran Administrasi Kependudukan di Tangsel‎ Turun 25 Persen.

Hidayat menyebutkan, perangkat sistem peringatan‎ dini banjir sudah dipakai sejumlah daerah. Yakni, di Kalimantan Timur, Bekasi, dan Jakarta Selatan. **Baca juga: Yan Dwita Hermansyah Pimpin Kembali Pokja WHTR 2016-2018.

Dari total tujuh jenis komponen yang digunakan, 65 persen berasal dari lokal. Sedangkan sisanya import.‎ “Tidak perlu beli di Singapura atau Hongkong. Spare part alat ini juga ada di Glodok ‎,” sebutnya.(yud)

Print Friendly, PDF & Email