Kabar6-Walikota Tangerang Selatan (Tangsel), Airin Rachmi Diany, mengaku geram dengan proses rekruitmen CPNS K2 yang sempat kisruh. Ia memerintahkan agar ketentuan yang telah dibuat pemerintah pusat, bisa diikuti dan diterapkan agar kedepannya tidak menjadi masalah.
“Saya sudah intruksikan Sekda (Sekretaris Daerah) dan BKPP (Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan) untuk melakukan itu,” ungkapnya di Wisma Syaidah, Kecamatan Ciputat Timur, Rabu (5/3/2014).
Sedianya, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) telah menerbitkan Surat Edaran Nomor B/789/M.PAN/2/2014 tanggal 9 Februari 2014.
Sebanyak 601 peserta CPNS K2 di Kota Tangsel yang telah dinyatakan lolos, masih harus mengikuti tahap pemberkasan sampai Minggu (30/3/2014) mendatang.
Selama proses verifikasi pemberkasan, semua Surat Ketetapan (SK) pengangkatan tenaga honorer akan dilihat keabsahannya. Itu menyusul adanya temuan dari masyarakat terkait SK milik puluhan peserta CPNS yang diduga palsu.
“Terutama bagi mereka yang berprestasi, loyalitas tinggi, serta pemberkasannya sudah benar,” ujarnya usai Acara Workshop tentang Pencegahan Korupsi melalui Pengelolaan Keuangan Secara Akuntabel .
Menurut Airin, tenaga honorer yang sudah bekerja belasan bahkan puluhan tahun sangat ideal diangkat saja menjadi PNS. Sementara bagi seribuan tenaga hononer yang gagal seleksi masih akan dilihat lagi kemampuan mereka.
Tentunya harus sesuai dengan kebutuhan pegawai dilingkup Pemkot Tangsel. Sehingga alokasi dana kas daerah yang dikucurkan untuk biaya tidak langsung bisa tepat sasaran.
“Kami sudah sampaikan atau mengusulkan, adanya penambahan kuota PNS di wilayah Kota Tangsel. Alhamdulillah, dengan terbuka Menpan menyambut baik usulan kami,” tambah Airin.
Sebelumnya, posko pengaduan CPNS K2 yang dibuka oleh Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menerima puluhan laporan dari warga Tangsel terkait dugaan adanya SK palsu peserta tes CPNS K2. **Baca juga: Wow, Data CPNS K2 Tangsel Dilaporkan ke KPK.
Temuan tersebut, akhirnya dilaporkan LIRA ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) serta Polda Metro Jaya.(yud)
**Baca juga: Pelaku Konspirasi CPNS K2 Dijerat Pasal Berlapis?
