oleh

Agar Tidak Keracunan, Begini Cara Minum Vitamin yang Tepat

image_pdfimage_print

Kabar6-Mengonsumsi vitamin tertentu dipercaya bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Namun karena paranoid akibat pandemi COVID-19, banyak orang mengonsumsi vitamin di luar dosis yang dianjurkan.

Akibatnya, Anda mengalami gejala tertentu seperti mual, muntah, sakit perut atau pusing. Lantas, bagaimana cara minum vitamin yang benar dan sesuai dosis? Melansir idntimes, berikut panduannya:

1. Vitamin A, D, E dan K baik dikonsumsi bersama makanan yang mengandung lemak
Vitamin A, D, E dan K termasuk vitamin yang larut dalam lemak. Penyerapan akan lebih maksimal jika vitamin ini diminum bersamaan dengan makanan yang mengandung lemak.

Berdasarkan penelitian, vitamin D yang dimakan bersamaan dengan makan malam akan meningkatkan kadar vitamin D dalam darah sebesar 50 persen.

Ini mengacu pada penelitian berjudul ‘Fat-soluble Vitamin Intestinal Absorption: Absorption Sites in the Intestine and Interactions for Absorption’ yang ditulis oleh Aurélie Goncalves dan diterbitkan dalam jurnal Food Chemistry pada 2015.

2. Suplemen kalsium harus dikonsumsi bersama makanan
Menurut American Bone Health, suplemen kalsium harus dikonsumsi bersamaan dengan makanan. Alasannya, kalsium memerlukan asam dari lambung agar bisa dipecah.

Tetapi, tidak disarankan mengonsumsi suplemen kalsium dengan makanan berserat tinggi, karena serat bisa mengikat kalsium dan mengurangi jumlah kalsium untuk tubuh.

3. Beberapa jenis obat tidak boleh diminum bersamaan dengan vitamin C
Sebenarnya, para ahli gizi menyarankan kita untuk memperoleh vitamin C dari buah-buahan dan sayuran ketimbang suplemen. Vitamin C tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan obat tertentu. Misalnya, vitamin C dikonsumsi dua jam sebelum atau empat jam sesudah mengonsumsi antasida.

Vitamin C juga tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan estrogen karena akan meningkatkan efek samping. Tak boleh dikonsumsi bersamaan dengan fluphenazine karena akan menurunkan efektivitasnya.

4. Jangan konsumsi vitamin B12 bersamaan dengan kloramfenikol
Sebagai vitamin esensial, tubuh memerlukan vitamin B12 untuk bekerja dengan baik. Fungsi vitamin B12 adalah untuk memproduksi sel darah baru.

Tidak disarankan untuk mengonsumsi vitamin B12 bersamaan dengan kloramfenikol, karena akan menurunkan jumlah sel darah baru. Hindari mengonsumsi vitamin B12 setelah pemasangan stent koroner untuk mencegah risiko penyempitan pembuluh darah.

5. Zink dikonsumsi dua jam sebelum makan
Disarankan untuk meminumnya satu jam sebelum atau dua jam sesudah makan, agar lebih efektif. Tetapi, zink bisa diminum saat makan untuk mencegah sakit perut.

6. Konsumsi magnesium lebih baik pada sore atau malam hari
Magnesium penting untuk mensintesis protein, mengontrol tekanan darah, mensekresi testosteron hingga mengatur aktivitas otot dan sistem saraf.

Disarankan untuk mengonsumsi magnesium di sore atau malam hari, karena zat yang ada di dalamnya bisa membantu untuk rileks dan memperbaiki kualitas tidur.

7. Jangan mengonsumsi teh, kopi dan susu bersamaan dengan zat besi
Zat besi berguna untuk transportasi oksigen ke seluruh tubuh, akan mengikat hemoglobin serta membawa sel darah merah dari paru-paru ke jaringan lain di tubuh. Agar penyerapan zat besi lebih maksimal, jangan konsumsi bersamaan dengan teh, kopi dan susu.

Suplemen zat besi paling baik dikonsumsi dengan air dalam kondisi perut kosong. Jika kita mengonsumsi zat besi saat atau setelah makan, penyerapan akan berkurang hingga 50 persen. ** Baca juga: Studi: Rutin Olahraga Bantu Perlambat Penuaan Otak

Konsumsi vitamin yang tepat akan membuat manfaatnya menjadi lebih maksimal.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email