oleh

Agar Penyaluran Beras Tepat Waktu di Banten, Kemensos Minta Transporter Tambah Armada

image_pdfimage_print

Kabar6- Semua pihak yang terlibat dalam penyaluran bantuan sosial beras diminta segera merespon kendala-kendala yang dihadapi saat proses penyaluran kepada keluarga penerima manfaat (KPM).

Sekretaris Ditjen Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial (Kemensos) Bambang Sugeng mengatakan, ada beberapa catatan yang menjadi evaluasi terkait pelaksanaan BSB di Provinsi Banten yakni Kabupaten Lebak dan Pandeglang. Hal itu setelah Bambang meninjau 2 lokasi gudang Bulog di Lebak dan Cikande Serang.

“Seringkali terjadi keterlambatan penyaluran. Untuk itu, kepada transporter agar segera menindaklanjuti dengan menambah armada,” kata Bambang dalam keterangan tertulis, Minggu (4/10/2020).

Koordinasi jadwal penyaluran antara transporter dengan pendamping di lapangan sangat penting. Dia juga meminta kepada Bulog untuk memastikan secara keseluruhan beras yang disalurkan berkualitas baik.

“Dan segera diganti apabila ada beras yang berkualitas rendah,” ucap Bambang seraya mengingatkan agar penyaluran tahap 1 dan 2 bisa sesuai target, yaitu pada minggu pertama bulan Oktober.

Di gudang Bulog Subdivre Lebak-Pandeglang Bambang meninjau proses rebaging serta mencoba uji tanak beras kualitas medium. Gudang Induk Selaraja memiliki 2 unit penyimpanan dengan kapasitas 1.000 ton/per unit. Gudang ini berperan dalam penyaluran BSB di wilayah Kabupaten Lebak dan Pandeglang.

**Baca juga: Pemasangan Girder Tol Serang-Panimbang, Jalan Rangkasbitung-Pandeglang Ditutup Sementara.

Sementara Gudang Cikande memiliki 9 unit penyimpanan dengan kapasitas 10.000 ton/unit yang bertatus Gudang BULOG Modern (GBM). Realisasi gudang Cikande per 2 Oktober 2020 sudah mencapai 1.714 ton atau sekitar 43% untuk alokasi wilayah penyaluran Tangerang Raya.

Untuk wilayah Provinsi Banten, penyaluran BSB dari gudang Bulog ke KPM dilakukan oleh PT Bhanda Ghara Reksa (BGR). “Keterlambatan penyaluran BSB di antaranya selain cuaca, adanya launching seremonial, serta medan yang berat. Sehingga menyulitkan distribusi bagi armada berkapasitas besar,” ungkap Direktur Komisaris PT BGR, Budi Susanto. (nda)

Print Friendly, PDF & Email