oleh

Adnan Buyung Berpulang, Ini Ungkapan Duka Rano Karno

image_pdfimage_print

Kabar6-Meninggalnya salah satu putra terbaik Bangsa, Adnan Buyung Nasution, meninggalkan luka mendalam bagi siapa pun. Tak terkecuali bagi masyarakat Banten.

 

“Kami memang merasakan kehilangan yang mendalam pada seorang Abang yang telah mengajarkan pada saya, bahwa kebesaran kita sebagai manusia terletak pada ikhtiar terus menerus untuk peduli dan berbagi pada sekitar,” kata Gubernur Banten, Rano Karno, Rabu (23/9/2015).

 

Adnan Buyung lahir pada 20 Juli 1934 dan merupakan salah satu pendiri organisasi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) dan pernah menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden Bagian Hukum pada tahun 2007-2009. Beliau meninggal di usia 81 tahun.

 

Almarhum di mata Rano selaku budayawan, merupakan sosok yang tegas dan selalui menghargai perbedaan pendapat. Di mana perbedaan yang ada selalu ditanggapi dengan diskusi yang cerdas.

 

“Kita bisa berbeda pandangan dengan almarhum. Tapi satu hal yang bisa kita kenang dan teladani dari sosok almarhum adalah kesediaannya untuk selalu membuka ruang dialog dan diskusi. Perbedaan baginya bukan ancaman. Keberagaman justru dirayakan dengan rasa syukur,” ujarnya.

 

Rano bercerita, dirinya banyak belajar dari sosok Adnan Buyung yang konsisten untuk terus mewujudkan mimpi dan cita-cita besarnya bagi bangsa dan negara. ** Baca juga: Bayi Dalam Kardus di Solear Akhirnya Dapat Orangtua Asuh

 

“Bang Buyung dikenal dengan ketegasannya, tekadnya yang membatu dalam memperjuangkan keyakinannya. Dari Almarhum kita bisa belajar tentang kesetiaannya pada cita-cita dan keyakinan,” kata Rano.(fir)

Print Friendly, PDF & Email