oleh

Adakah Batasan Konsumsi Sirop Saat Buka Puasa?

image_pdfimage_print

Kabar6-Biasanya, orang lebih mudah menahan lapar ketimbang dahaga. Karena itulah ketika berbuka puasa, banyak orang memilih minuman dingin seperti sirop yang diyakini dapat menghilangkan rasa haus.

Padahal, berlebihan mengonsumsi makanan dan minuman manis juga tidak dianjurkan. Nah, adakah batasan konsumsi sirop yang direkomendasikan oleh dokter?

Sebelum mengetahui batasan minum sirop untuk buka puasa yang dianjurkan oleh dokter, ada baiknya ketahui dulu soal komposisinya. Sudah jadi rahasia umum, melansir Klikdokter, bahwa sirop mengandung banyak gula. Bahkan, tak hanya gula, sirop pun mengandung pewarna makanan dan perisa buah. Jadi, jangan berharap bahwa rasa buah pada sirop yang Anda minum didapatkan dari buah asli.

Pewarna yang sering digunakan adalah Tartrazin (CI 19140) dan Ponceau 4R. Sedangkan, untuk gula, tak melulu yang digunakan adalah gula pasir. Rasa manis pada sirop bisa didapatkan dari pemanis buatan natrium siklamat.

Produk sirop yang dijual di minimarket atau supermarket sudah lolos BPOM, sehingga aman dan layak dikonsumsi. Meskipun begitu, terlalu sering atau terlalu banyak mengonsumsi makanan dan minuman manis berdampak buruk bagi kesehatan, contohnya gula darah yang melonjak tinggi dan tak terkontrol (memicu diabetes), berat badan naik (memicu obesitas), gigi rusak, dan perut begah (gangguan pencernaan).

Untuk orang yang tak punya masalah diabetes, batasan asupan gula per hari untuk wanita adalah 25 gram, sedangkan pria sekira 30 gram. Karena gula tak hanya didapat dari minuman manis (bisa didapat dari nasi, mi, dan lainnya), maka jangan sampai kita melebihi batas itu. Intinya, jangan minum es sirop lebih dari segelas.

Lalu, kurangi asupan karbohidrat bila Anda sudah minum segelas es sirop, agar asupan gula tak terlalu melimpah. Bagi Anda yang punya masalah asam lambung, sebaiknya juga tidak perlu menjadikan es sirop sebagai menu buka puasa.

Hindari minum sirop saat perut masih kosong. Isi dulu dengan air putih dan makanan yang lain. Hal ini karena saat kita berpuasa, pergerakan usus dan lambung menjadi lebih lambat. Enzim pun belum aktif, sehingga tidak bisa langsung berfungsi sebagaimana mestinya.

Nah, bila perut kosong langsung menerima minuman tinggi gula dengan suhu ekstrem (dingin), pencernaan akan ‘kaget’. Alhasil, tidak bisa tercerna dengan baik dan malah bikin perut begah.

Itulah mengapa, sangat disarankan untuk mengonsumsi minuman hangat atau bersuhu ruang (tidak dingin dan tidak panas) saat berbuka puasa. Tujuannya, agar pencernaan tidak terganggu. Hal ini juga berlaku ketika Anda baru bangun tidur. ** Baca juga: Ratusan Ribu Orang di Inggris ‘Pensiun’ Merokok Karena Takut COVID-19

Segala sesuatu yang berlebihan memang tidak baik.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email