oleh

Ada Makna Khusus di Balik Tangan Mengepal Saat Ucapkan Imlek

image_pdfimage_print

Kabar6-Perayaan Tahun Baru bagi orang Tionghoa atau Imlek, identik dengan jeruk, kue keranjang, serta pembagian angpao. Nah sebelum mendapat angpao, sanak saudara yang belum menikah akan menghampiri saudara yang telah menikah, memberikan ucapan sejenis ‘gong xi fat choi’.

Hal yang khas, kedua tangan seperti mengepal di depan dada. Dalam tradisi Tionghoa, hal ini dikenal dengan sebutan ‘pai’. Melansir Kompas, pai juga dikenal dengan nama ‘soja’. Ritual ini mengandung filosofi tradisional Tionghoa yang sedikit banyak dipengaruhi filosofi Konghucu. Tangan yang mengepal di depan dada memiliki makna tersendiri.

Pai tidak dilakukan ketika Imlek semata. Namun dilakukan kapan pun seorang Tionghoa hendak melakukan penghormatan. Bisa sembari membungkuk atau berlutut, dapat dilakukan ketika berpapasan hingga bersembahyang. Secara tradisi, posisi tangan yang tepat ketika melakukan pai ialah mengepalkan tangan kanan di depan dada, lalu dibungkus dengan telapak tangan kiri.

Tangan mengepal merupakan perwujudan filosofi Tionghoa. Kaum pria (tangan kiri) dianggap berperan melindungi kaum wanita (tangan kanan). Filosofi ini juga terwujud dalam posisi patung singa di muka kelenteng, rumah ibadah umat Konghucu.

Sementara itu, posisi ibu jari semestinya diacungkan, dengan posisi ibu jari kanan sedikit lebih rendah. Dengan begitu, keduanya akan membentuk huruf kanji ‘ren, yang berarti orang. Di samping itu, ren juga bisa bermakna kasih sekaligus kemanusiaan. ** Baca juga: Dalam Kondisi Mabuk, Seorang Pria Telan Ikan Lele Beracun Hidup

Tak hanya itu, empat jemari kanan dan empat jemari kiri yang saling bersentuhan mewakili masing-masing empat nilai bagi pria dan wanita. Dalam tradisinya, posisi pai pun berbeda-beda tergantung status. Jika posisi lawan bicara lebih rendah, maka pai di bawah dada, Jika sederajat, maka pai setara dada. Jika lebih tua, maka pai di atas dada atau di depan wajah.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email