oleh

Ada Dugaan Rekayasa Form Covid-19, RSUD Tangsel: Itu Kelalaian Nakes

image_pdfimage_print

Kabar6-Keluarga salah seorang pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) memprotes adanya dugaan rekayasa data formulir penyelidikan epidemiologi Covid-19 oleh tenaga kesehatan (nakes).

Suami pasien berinisial AM mengaku terkejut saat mengetahui dalam beberapa lembar dokumen yang menunjukan poin-poin kondisi medis istrinya yang terasa janggal.

“Setelah saya baca, kok ada yang janggal ini. Pihak nakes belum pernah menanyakan riwayat medis itu ke istri saya, tapi kok sudah ada hasilnya di lembaran dokumen ini,” ujarnya kepada awak wartawan, ditulis Jumat (20/8/2021).

Dalam formulir penyelidikan Covid itu, AM mengatakan, tertera beberapa poin pertanyaan mengenai informasi klinis pasien. Dimana jawabannya cukup dengan mencentang pilihan ‘Ya’, ‘Tidak’, dan ‘Tidak Tahu’.

Poin-poin tersebut menjelaskan jika pasien mengalami batuk, filek, sakit tenggorokan, sesak nafas, sakit kepala, serta suhu tubuh yang dicentang dengan keterangan lebih dari 38 derajat celcius.

“Saya khawatirnya, ini adalah framing untuk mengarahkan bahwa istri saya Covid. Padahal belum ditanya apa-apa. Istri saya nggak ada batuk, nggak ada sesak, termasuk belum dicek suhu, tapi udah keluar semua hasilnya di formulir ini. Kenapa diagnosisnya udah muncul?. Kita protes ini,” ucapnya.

Menurut AM, nakes yang bersangkutan sempat berupaya mengambil formulir tersebut darinya dan meminta maaf langsung atas kekhilafan yang terjadi.

“Tadi di dalam sudah minta maaf, formulirnya mau diambil. Tapi ini saya simpan sebagai bukti saya aja. Saya ingin pelayanan kesehatan disini transparan tidak merugikan masyarakat,” ungkapnya.

**Baca juga: Pusat Belanja di Tangsel Buka Anak di Bawah 12 Tahun Dilarang Masuk

Terpisah, pihak RSUD Tangsel, Taufik mengakui, apa yang dilakukan makesnya tanpa wawancara langsung dengan pasien bersangkutan merupakan sebuah kelalaian. Apalagi sampai mengisi sendiri jawaban seputar form penyelidikan Covid tersebut.

“Itu kelalaian. Karena kan data itu harusnya ditanyakan langsung, kan itu form. (Soal dugaan rekayasa, red) Nanti lah kita kordinasi dulu,” tutupnya.(eka)

Print Friendly, PDF & Email