oleh

90 Persen Pengaduan Masyarakat di Siaran Tangsel ‘Dicuekin’

image_pdfimage_print

Kabar6-Efektivitas pembuatan aplikasi sistem pelaporan dan penugasan di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) atau Siaran Tangsel terus disoroti.

Siaran Tangsel merupakan satu kanal pengaduan bagi masyarakat sekitar sempat digadang-gadang oleh pemerintah kota setempat untuk memberikan pelayanan publik prima secara online.

Ketua Umum HMI Komisariat Fakultas Teknik Universitas Pamulang, Leo Purnama Aji mengatakan, menurut data yang disajikan oleh Forum Masyarakat Peduli Pelayanan Publik (FMP3) mengagetkan. Pemkot Tangsel masih terlihat acuh dan malas dalam menanggapi pengaduan-pengaduan masyarakat yang ada pada Siaran Tangsel.

“Karena selama enam bulan pengamatan dari FMP3 masih banyak pengaduan yang tak diselesaikan oleh Pemkot Tangsel melalui Diskominfo hingga mencapai 90 persen pengaduan yang tak terselesaikan,” katanya lewat keterangan yang diterima kabar6.com, Rabu (11/8/2018).

Dijelaskanya, setelah hampir satu tahun diluncurkan kanal pengaduan siaran Tangsel masih belum bisa menjadi jawaban atas berbagai macam permasalahan pelayanan publik yang buruk. Menurutnya, dalam berbagai kesempatan Pemkot Tangsel mengklaim sebagai pelopor “smartcity” dengan munculnya berbagai pengaduan berbasis online.

Namun, lanjut Leo, timbul pertanyaan sudah sejauh mana Pemkot Tangsel mengevaluasi efektivitas berbagai kanal pengaduan yang ada. Ia menduga atau jangan-jangan hanya sebagai ajang pecitraan saja tanpa melihat asas manfaatannya.**Baca Juga: Cegah Delay, AirNav Ciptakan Aplikasi Chronos.

“Oleh sebab itu kami menuntut agar stop pecitraan dengan banyaknya kanal pengaduan online termasuk Siaran Tangsel yang banyak menghamburkan anggaran, evaluasi sudah sejauh mana efektvitas. Jikapun belum maksimal perlu perbaikan agar apa yang menjadi tujuan baik dapat tercapai bukan hanya pemanis etalase,” sindirnya.

Diketahui, sistem aplikasi Siaran Tangsel merupakan media daring untuk melaporkan kepada pemerintah daerah setempat terkait beragam masalah perkotaan. Seperti, infrastruktur rusak, banjir, sampah, parkir liar, kemacetan dan sederet persoalan lainnya.(yud)

Print Friendly, PDF & Email