oleh

8 PSK Tegal Rotan Digelandang Ke Panti Sosial

image_pdfimage_print

 

Kabar6-Upaya aparat gabungan di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melakukan penertiban terhadap wanita Pekerja Seks Komersial (PSK) atau penyakit masyarakat (Pekat) selama bulan suci Ramadhan terus berlangsung.

Hasilnya, sebanyak 8 wanita PSK yang tengah nongkrong di Jalan Raya Tegal Rotan, Kecamatan Pondok Aren, pada Sabtu (28/7/2012).

Usai menggelar apel di Mapolsek Metro Pondok Aren, puluhan petugas langsung merangsek ke sejumlah titik yang ditenggarai terdapat tempat hiburan malam.

Diantaranya seperti di kelurahan Pondok Kacang Timur, Pondok Jaya, Pondok Betung disisir petugas. Sasarannya tak lain arena hiburan musik dangdut yang menyediakan minuman keras dan wanita pramusaji dan panti pijat plus.

“Kalau ada yang tetap beroperasi langsung kita segel. Sementara pengelolanya kita proses sesuai dengan hukum yang berlaku,” tegas Kepala Satpol PP Kota Tangsel, Sukanta.

Menurutnya, sesuai dengan instruksi dari Walikota Tangsel melalui surat edaran. Seluruh tempat hiburan diharuskan tutup selama bulan puasa. Kebijakan ini ditempuh untuk menghormati umat muslim yang sedang beribadah.

“Kita punya aturan yang kekuatan hukumnya sudah jelas. Jadi tidak boleh ada lagi tempat hiburan yang buka,” kata mantan Camat Serpong Utara itu.

Petugas gabungan menyisir dan hasilnya banyak tempat hiburan musik dangdut yang tutup. Padahal, sebelumnya sempat beroperasi dan mendadak tutup saat petugas menyambangi.

“Sebelumnya kita intip buka mas. Tapi koq sekarang udah tutup,” sahut seorang petugas yang meminta namanya tidak disebutkan.

Ketika iring-iringan mobil rombongan petugas yang juga melibatkan unsur kepolisian menuju kawasan Tegal Rotan dari jalan Tol Bintaro.

Petugas menemukan sejumlah wanita paruh baya dengan dandanan menor mangkal dipinggir jalan menunggu tamu pria hidung belang. Tanpa membuang kesempatan, petugas langsung menangkap dan menggelandang mereka ke dalam armada truk pengangkut.

Pengamatan Kabar6.com dilapangan, ada wanita Pekat yang teriak histeris meronta-ronta dan pasrah saat akan digelandang. Mereka mencoba menutupi wajahnya dengan baju dan jaket yang dikenakan untuk menghindari sorotan kamera wartawan.

Kepala Seksi Rehabilitasi, Bina Sosial dan Napza pada Dinsosnakertrans Kota Tangsel, Hadiana, memaparkan, sebanyak 8 Pekat yang terjaring langsung dikirim ke PSKW Mulia Jaya, Pasar Rebo.

Langkah pengiriman wanita Pekat ke panti rehabilitasi milik Kementerian Sosial menurutnya untuk meminimalisir masalah sosial, terutama di bulan puasa.

“Kita sudah buat komitmen dan BAP (Berita Acara Pemeriksaan) untuk langsung ke kirim ke panti sosial karena sasarannya sudah jelas,” ujar mantan Kasubag Publikasi Humas dan Protokoler Kota Tangsel itu.(yud)

Print Friendly, PDF & Email