oleh

69 Jenazah Hilang, Warga Cihuni Tolak Relokasi TPU

image_pdfimage_print

Kabar6-Warga sekitar Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Cihuni, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, bersikukuh menolak direlokasi ke pemakaman yang baru disamping Kantor Desa Cihuni.

“Ada salah satu pengembang yang ingin membeli lahan TPU Cihuni. Makanya, makam mau direlokasi ke dekat kantor desa. Tapi, sampai kapanpun kami akan tetap menolak,” ujar Said, Ketua RT 02/01, Kampung Cigaten, Desa Cihuni, Senin (3/2/2014).

Ditegaskan Said, bahwa keberadaan TPU Desa Cihuni sudah puluhan tahun dilokasi tersebut. Bahkan saat ini lahan TPU tersebut sudah bersertifikat.

“Pengembang itu menghalalkan segala cara untuk menguasai lahan. Rumah warga sudah banyak yang tergusur. Masa sekarang orang meninggalpun mau di gusur juga,” protes Said.

Pascaterkuaknya kasus pembongkaran makam tersebut, kini sejumlah warga mengeluh kehilangan jenazah keluarga mereka. Salah satu adalah H. Uding, yang hingga kini belum menemukan jenazah ibunya, Hj. Jasinten yang di makamkan di TPU tersebut.

“Jasad ibu saya sampai sekarang belum diketahui keberadaannya. Apa dipindahkan atau di buang, masih belum jelas,” ujarnya sedih.

Diketahui sebelumnya, pembongkaran makam di TPU Cihuni sempat menghebohkan warga sekitar. Belakangan, warga memergoki dan mengamankan 3 pria yang dicurigai sebagai pelaku pembongkaran.

Ke 3 pria yang tak lain ada tukang gali makam itupun kemudian diserahkan ke Polsek Pagedangan, setelah nyaris diamuk warga.

Hasil penyelidikan polisi hari ini mengungkap, bahwa dari total 82 makam yang dibongkar tersebut, sebanyak 13 jenazah sudah ditemukan direlokasi ke TPU baru yang berada persis di samping Kantor Desa. **Baca juga: Ada Pengembang di Pembongkaran Lahan TPU Cihuni?

Namun, sebanyak 69 jenazah lainnya hingga kini berstatus hilang dan belum ditemukan keberadaannya. “Kami masih menyelidiki keberadaan 69 jenazah yang hilang tersebut,” ujar Kanit Reskrim Polsek Pagedangan, Ipda Subarjo SH.(agm/mer)

**Baca juga: 69 Jenazah di TPU Desa Cihuni Hilang.

Print Friendly, PDF & Email