oleh

6 Hal yang Harus Dihindari Saat Memakai Pembersih Alkohol

image_pdfimage_print

Kabar6-Selama masa pandemi COVID-19, alkohol menjadi salah satu pilihan untuk membersihkan perabot rumah atau benda lainnya dari kuman. Meski efektif, alkohol ternyata juga membawa risiko, lho.

Sifat kimianya yang unik membuat Anda harus menggunakannya secara berhati-hati. Melansir tempo.co, berikut beberapa hal yang harus dihindari saat memakai pembersih alkohol:

1. Jangan campur alkohol dengan pemutih
Pemutih dan alkohol adalah dua bahan yang sering dipilih sebagai disinfektan selama masa pandemi COVID-19. Keduanya dinilai efektif membasmi kuman. Tapi jangan pernah mencampur keduanya, ya.

Pembersih alkohol biasanya mengandung etanol dan isopropil, yang bila dicampur dengan pemutih menghasilkan kloroform, senyawa beracun yang mengeluarkan asap berbahaya dan korosif.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat atau CDC, menghirup kloroform dapat menyebabkan masalah serius pada sistem saraf pusat, hati, dan ginjal. Selain itu, kloroform bisa mengiritasi kulit, paru-paru, dan mata dan menyebabkan mual dan pusing.

2. Jangan gunakan pembersih alkohol di dekat api atau merokok
Pembersih alkohol sangat mudah terbakar. Jadi, jauhkan dari api saat Anda menggunakannya, entah itu rokok atau api dari lilin.

3. Gunakan di dekat ventilasi
Kandungan isopropil alkohol adalah bahan kimia yang mudah menguap, itu juga menciptakan asap yang berpotensi berbahaya. Saat Anda membersihkan rumah dengan alkohol, pastikan untuk membuka jendela Anda, jaga area yang berventilasi sebaik mungkin.

4. Hindari membersihkan benda ini dengan alkohol
Meskipun alkohol merupakan desinfektan super untuk membersihkan meja, toilet, atau bahkan laptop atau ponsel. Ada beberapa permukaan yang sebaiknya Anda hindari, seperti permukaan perabot kayu yang dicat halus atau dipernis juga kain tertentu seperti rayon, wol, dan sutra.

Saat menggunakan alkohol untuk mendisinfeksi, cairkan sesuai dengan rekomendasi CDC agar efektif membunuh kuman. Efektivitas alkohol dalam membunuh kuman turun tajam ketika diencerkan di bawah konsentrasi 50 persen. Menurut CDC, konsentrasi optimal untuk membunuh bakteri adalah antara 60-90 persen.

Tapi jika Anda membeli pembersih alkohol, biasanya itu sudah diencerkan dengan air dalam konsentrasi seperti pada label, umumnya 70-90 persen.

5. Jangan gunakan alkohol pada tangan terluka
Dokter sering mensterilkan peralatan medis dengan alkohol isopropil alkohol yang memiliki sifat antiseptik. Anda juga bisa menggunakannya untuk membersihkan pinset sebelum menggunakannya pada tubuh.

Namun, hindari menggunakannya untuk membersihkan luka karena dapat memperlambat proses penyembuhan dan menyebabkan iritasi kulit yang lebih parah. Hindari juga menggunakannya di area sensitif kulit seperti kulit yang terbakar sinar matahari, kering, atau teriritasi.

6. Jangan ditelan
Perlengkapan P3K seperti hidrogen peroksida, aman digunakan dalam jumlah sedikit, tapi tidak dengan pembersih alkohol. Menurut National Capital Poison Center, pembersih alkohol, bahkan dalam jumlah kecil, akan menjadi racun ketika tertelan. ** Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan Usai Berbelanja dari Pasar atau Supermarket?

Seperti pembersih lainnya, jauhkan alkohol dari jangkauan anak-anak. Jangan pernah memasukkan alkohol ke dalam gelas atau wadah lain, karena dapat dengan mudah disalahartikan sebagai air.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email