oleh

5 Warga Ditahan, Massa 4 Desa Kepung Kawasan Industri Millenium

image_pdfimage_print

Kabar6-Ratusan massa dari empat desa mengepung kawasan industri Millenium, di Desa Budimulya, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Selasa (20/8/2013) malam.

Ya, aksi massa itu guna menuntut agar lima warga dari sekitar kawasan industri Millenium yang ditangkap karena dituduh mencuri segera dibebaskan.

Informasi yang dihimpun kabar.com, massa yang berjumlah sekitar 300 orang tersebut berasa dari Desa Matagara, Desa Margasari, Desa Budi Mulya dan Desa Peusar.

Belum jelas siapa yang mengomandoi aksi warga ini. Namun, massa datang ke lokasi dengan berkonvoi mengendarai ratusan unit sepeda motor.

Setiba di kawasan industri Millenium, emosi massa sempat tersulut. Warga yang kecewa tidak bisa bertemu dengan pengelola kawasan Millenium bahkan nyaris merusak pos keamanan dilokasi setempat.

Beruntung aksi massa itu masih sempat dicegah oleh ratusan aparat kepolisian dari Resor Kota Tangerang yang sejak awal sudah berjaga dilokasi.

Setelah diberi pengertian oleh polisi, warga akhirnya mau membubarkan diri. Meski warga sudah mundur dari lokasi, namun ratusan petugas polisi masih disagakan untuk berjaga dilokasi.

Kapolsek Cikupa Kompol Bresman Daniel Simanjuntak mengatakan, aksi warga tersebut dipicu tertangkapnya seorang warga saat sedang mencuri besi dikawasan Millinium.

Petugas keamanan kawasan setempat kemudian melaporkan kasus itu dan menyerahkan warga yang tertangkap tersebut ke Polres Kota Tangerang. Sedianya, ini bukan kasus pertama, karena sudah ada 5 warga sekitar industri Millenium yang diamankan polisi karena kasus serupa.

“Jadi warga datang untuk mendesak pihak pengelola kawasan Millenium membebaskan warga yang ditahan polisi. Namun, karena ini adalah persoalan hukum, maka keinginan warga tentunya tidak bisa serta-merta dipenuhi,” ungkap Bresman kepada Kabar6.com.

Agar massa tenang, Kapolsek menyarankan agar warga mengajukan permohonan penangguhan terhadap warga yang ditahan tersebut langsung ke Polres Kota Tangerang.(agm)

Print Friendly, PDF & Email