oleh

4 Pembunuhan Berantai yang Disebut Paling Sadis di Abad ke-19

image_pdfimage_print

Kabar6-Banyak kasus pembunuhan berantai di beberapa bagian dunia ini yang berhasil diungkap, sementara lainnya masih menjadi misteri atau belum berhasil dipecahkan.

Nah, sekira abad ke-19, ada beberapa peristiwa pembunuhan berantai sadis sekaligus kejam yang sangat menghebohkan. Melansir beberapa sumber, berikut empat kasus pembunuhan berantai pada abad ke-19 yang disebut paling sadis:

1. Wild Bill Longley
Wild Bill Longley adalah seorang pria yang lahir di Texas pada 1851. Ia dikenal sebagai pembunuh berantai yang lihai dan licik. Selama hidupnya, Longley telah membantai sebanyak 32 orang, kebanyakan adalah orang-orang berkulit hitam.

Keresahan warga atas sikap Longley akhirnya ditindaklanjuti oleh pemerintah. Longley akhirnya ditangkap dan dijebloskan ke dalam penjara. Ia pun mendapat hukuman mati dengan cara digantung.

2. The Bloody Benders
The Bloody Benders adalah sebutan untuk keluarga pembunuh yang terdiri atas empat anggota keluarga, yakni John dan Elvira Banders beserta kedua anak mereka, John Jr. dan Kate.

Pada awal 1870-an, mereka menebar kengerian kepada penduduk Kansas. Keluarga ini tidak segan menculik dan membunuh siapa saja yang mampir ke rumah mereka. Setidaknya, keluarga tersebut bertanggung jawab atas 11 pembunuhan yang diketahui dan mungkin lebih dari itu.

Para peneliti menemukan delapan mayat yang dimakamkan di belakang rumah mereka. Tiga mayat lainnya ditemukan di sekitar rumah keluarga Banders. Sejak saat itu, keluarga pembunuh Banders tidak pernah terlihat lagi dan tidak diketahui keberadaannya.

3. Amelia Dyer
Amelia Dyer adalah seorang petani asal Inggris, yang diyakini bertanggung jawab atas kematian lebih dari 400 bayi. Dan kejahatannya itu telah dilakukan selama 30 tahun tanpa diketahui oleh pihak kepolisian.

Awal mula kejahatan yang dilakukannya adalah ketika Dyer memasang sebuah iklan yang menyatakan, ia telah menikah namun belum dikarunia anak. Oleh karena itu, bagi siapa pun yang mau menitipkan anak-anak mereka bisa menghubungi dirinya.

Namun bukannya diberi kasih sayang, Dyer malah mencekik hingga mati bayi-bayi yang dititipkan padanya. Bahkan ada pula yang diracuni dengan opium. Ketika bayi-bayi itu telah tewas, Dyer pun membuang mayatnya di mana pun ia mau.

Dyer dijatuhi hukuman mati pada pada usia 60 tahun. Itu menjadikannya sebagai wanita tertua yang pernah dieksekusi mati sejak 1843. ** Baca juga: Dorong Angka Kelahiran, Jepang Bantu Warganya Cari Jodoh dengan Bantuan Teknologi AI

4. Jane Toppan
Jane Toppan berprofesi sebagai seorang perawat di salah satu rumah sakit di Boston. Sebagai seorang perawat, Toppan bukannya mengobati, tetapi malah menyakiti dan bahkan membunuh para pasien.

Toppan dikenal dengan sebutan ‘The Angel of Mercy’ karena profesinya di bidang kesehatan yang justru menjadi malaikat pencabut nyawa bagi para pasiennya.

Setelah berhasil ditangkap, Toppan mengaku telah membunuh sebanyak 31 pasien. Namun setelah ditelusuri lebih jauh, ternyata korbannya antara 70-100 orang.

Karena dianggap memiliki gangguan kejiwaan, Toppan akhirnya diasingkan di rumah sakit jiwa milik negara selama 40 tahun hingga ajal menjemputnya.

Mengerikan.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email