oleh

3 Kondisi yang Sebaiknya Dihindari Saat Ingin Bercinta

image_pdfimage_print

Kabar6-Kebutuhan biologis merupakan hal penting bagi pasangan suami istri (pasutri), yang dapat dilakukan kapan saja. Namun tidak sekadar kewajiban, bercinta pun disarankan agar tidak dilakukan sesuka hati, lho.

Mengapa demikian? Melansir Okezone, ternyata ada beberapa kondisi yang perlu dihindari agar pasutri dapat bercinta secara maksimal. Kapan saja waktu bercinta yang perlu dihindari?

1. Sebelum melakukan pap smear
Pap smear adalah salah satu tes penting yang dianjurkan bagi wanita untuk mendeteksi kanker serviks secara dini. Dalam tes ini, dokter akan memasukkan alat yang disebut dengan spekulum ke Miss V.

Alat ini berfungsi untuk melebarkan Miss V agar dokter bisa melihat leher rahim atau serviks dengan jelas. Setelah itu, langkah selanjutnya adalah mengambil sampel sel-sel serviks dengan alat yang disebut dengan spatula.

Nah, agar hasil pap smear akurat biasanya dokter akan meminta Anda untuk tidak melakukan hubungan seks, menggunakan produk spermisida atau melakukan douching sehari sebelum prosedur. Pasalnya, bahan kimia dalam spermisida dan produk douching atau sperma asli bisa membuat hasil pap smear kurang sensitif dan akurat.

Bisa-bisa hasil tes yang ternyata positif menjadi tersamarkan dan justru cenderung negatif. Hal ini tentu berbahaya karena jika hasilnya ternyata positif dokter seharusnya bisa memberikan perawatan dengan segera agar kanker dapat teratasi di awal kemunculannya.

Namun, karena hasil tes tidak akurat akibat adanya air mani di leher serviks dokter tidak melakukan tindakan apa pun karena hasilnya dianggap negatif sehingga Anda dianggap bersih dari keberadaan sel kanker.

2. Saat Miss V nyeri & pendarahan
Sebagian wanita bisa mengalami perdarahan di luar jadwal haid. Saat mengalami hal itu, bisa saja menandakan adanya masalah tertentu di tubuh. Salah satu kondisi yang membuat perdarahan di luar haid ialah kelainan leher rahim.

Ketika masalah tersebut terjadi, maka bukan waktu yang tepat untuk bercinta. Apalagi jika Anda sering merasakan sakit selama atau sehabis berhubungan seksual. Lebih baik konsultasikan dahulu ke dokter untuk mengetahui penyebab pastinya. Kemudian tanyakan pada dokter kapan Anda boleh berhubungan seks.

3. Saat memiliki infeksi Miss V
Infeksi pada vagina biasanya membuat Anda mengalami keputihan yang berbau busuk. Tak hanya itu, gejala lainnya seperti gatal pada Miss V, rasa panas serta terbakar, dan juga nyeri panggul juga biasanya Anda rasakan. Nah, ketika gejala tersebut muncul, maka itu bukan waktu yang tepat untuk bercinta dengan pasangan.

Berhubungan seks saat Anda memiliki infeksi tak hanya menyakitkan, tapi juga dapat membuat kuman penyakit menyebar ke organ lainnya seperti panggul. Jika sudah menyebar, infeksi menjadi lebih sulit untuk ditangani. Apalagi jika ternyata infeksi yang dimiliki termasuk menular. Maka tak hanya Anda yang merasakan efeknya tetapi juga pasangan. ** Baca juga: Ada ‘Gula Tersembunyi’ dalam Sejumlah Makanan & Minuman

Semoga bermanfaat.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email