Kabar6 – Bantuan perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH) dari Kementerian Sosial (Kemensos) di Kabupaten Tangerang menurun pada tahun ini, dibanding pada 2019 lalu. Berdasarkan data yang diterima wartawan, pada 2020, Kemensos akan merenovasi sebanyak 24 unit RTLH. Sementara tahun lalu, Kemensos telah merehab 26 unit RTLH.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Tangerang, Ujat Sudrajat membenarkan bantuan perbaikan RTLH dari Kemensos menurun di Kabupaten Tangerang. Untuk itu, pihaknya telah menyiapkan konsep perbaikan RTLH digabungkan dengan bantuan kelompok usaha bersama (Kube).
“Perbaikan RTLH di Dinsos itu terbagi dua, yakni bantuan RTLH untuk PKH (program keluarga harapan_red) dan PMKS (penyandang masalah kesejahteraan sosial_red). Untuk PKH itu 14 unit dan RTLH PMKS yang terintegrasi dengan Kube 10 unit. Jadi total 24 unit,” jelas mantan Camat Pakuhaji ini kepada wartawan, Sabtu (18/1/2020).
Kendati bantuan perbaikan RTLH dari Kemensos menurun, lanjut Ujat, bantuan perbaikan rumah untuk warga kurang mampu secara ekonomi itu akan tercover oleh program gerakan bersama rakyat atasi pemukiman kumuh dan miskin (Gebrak Pakumis) yang dibiayai oleh APBD Kabupaten Tangerang.
Artinya, program perbaikan RTLH dari Kemensos itu untuk mendukung program unggulan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar dan Wakil Bupati Tangerang Mad Romli tersebut.
“Meski berkurang, tapi tahun ini kami coba terobosan terintegrasi dengan Kube. Jadi rumahnya diperbaiki dan dibikinin kelompok usaha bersama. Harapannya supaya bisa mandiri dan lepas dari kemiskinan,” katanya.
Menurut Ujat, bantuan Kube itu menyesuaikan minat dan bakat dari PMKS yang mendapat perbaikan RTLH. Semisal pembuatan kue, maka Dinsos akan memberikan alat dan bahan untuk pembuatan kue sesuai dengan ketersediaan anggaran yang ada. Pihaknya juga berencana menggandeng pihak terkait yang bisa membantu usaha para PMKS penerima Kube tersebut.
“Jadi bantuan Kube juga harus tepat. Bahkan di awal kami akan berikan pendampingan dan kami pantau, serta dibantu kerjasama dengan instansi terkait untuk lokasi usahanya. Kalau ada hasilnya, nanti kami ajukan penambahan kuota di APBD perubahan,” imbuhnya.
Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial ( Kabid Linjamsos) Dinsos Kabupaten Tangerang, Sapto menambahkan, konsep ini sangat bagus.**Baca juga: Bankeu Kabupaten Tangerang Rp202,2 Miliar.
“Tujuan dari perbaikan RTLH ini agar keluarga miskin atau Gakin dapat tinggal di rumah yang layak dan nyaman. Harapannya kepercayaan diri mereka meningkat dan makin semangat untuk berusaha, sehingga terbebas dari kemiskinan,” tandasnya.
Sementara Ketua Tim Unit Reaksi Cepat (URC) Dinsos Kabupaten Tangerang, Ahmad Hidayat juga merespon positif program perbaikan RTLH. Kata dia, sejak program ini berjalan selama dua tahun, rata-rata penerimanya adalah masyarakat yang bekerja sebagai petani dan serabutan.
“Artinya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja masih sulit, jadi memang perlu dibantu,” pungkasnya.(Vee)