oleh

100 Jiwa Warga di Setu Huni Pemukiman Rawan Longsor

image_pdfimage_print

Kabar6-Hamdani, Camat Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengakui banyak warganya yang bermukim di atas serta bawah tebing. Pemukiman penduduk itu rawan pergerakan tanah hingga sering terjadi longsor.

“Ada 100-an ya kalau disisir dari Muncul, Keranggan dan Kademangan,” ungkapnya kepada wartawan, Minggu (24/11/2019).

Hamdani menjelaskan, kampung yang rawan tanah geser adalah Kampung Koceak di Keranggan di Kampung Sengkol di Muncul. “Kademangan tidak terlalu rawan,” paparnya.

Hamdani melanjutkan, pihaknya intensif melakukan pemantauan kewilayahan terhadap titik-titik rawan bencana. itu full time, perhari, perminggu, perbulan ada progres perkembangan pergrakan tanah, pihaknya ada progres.

“Kita malah di kecamatan ada tim namanya unit cepat tanggap (UCT) kecamatan, itu mantau setiap hari bahkan 24 jam,” jelasnya.

Lanjut Hamdani, pihaknya dari kelurahan mempersilahkan jika memang BPPT punya kajian. Kecamatan Setu nanti akan musyawarahkan hal tersebut dengan masyarakat.

“Kita panggil masyarakat untuk bagaimana nebangin pohon, kita harus musyawarahkan lagi, walau itu milik mereka tapi kita harus jalur musyawarah,” kata Hamdani.

Daerah Keranggan, Hamdani menjelaskan, bukan masalah baru. Titik rawan longsor sudah berlangsung lama, dan pemerintah juga sudah berupaya untuk merelokasi warga.

“Kalau yang sekarang ini yang sudah retak kita sudah evakuasi, ke daerah yang lebih aman,” paparnya

“Saya yakin pemerintah akan sangat peduli dengan masyarakatnya, kalaupun ada kejadian seperti diusir dari tempat relokasi pasti pemerintah akan mengambil langkah,” jelasnya.

**Baca juga: Sebar Semangat Enterpreuneur Kaum Disabilitas, Kitorato Buka Kampus Bisnis di Ciater.

Hamdani menuturkan, walau memang proses evakuasi tersebut masih panjang, pihaknya juga sedang mengantisipasi atas peristiwa tersebut untuk sekarang.

“Kita karena memang secara financial mereka belum mengalami kerugian, tetapi kita segera mengantisipasi umpamanya ada bangunan yang retak, bagaimana caranya? Apa kita bantu untuk penambelan gitu ya,” tuturnya.

“Karena untuk perbaikan itu bukan dibidang saya, ada di dinas teknis, nah itu lagi kita akan men inventarisir kita akan usulkan,” tutupnya.(eka)

Print Friendly, PDF & Email